05 Januari 2012

Sepuluh Anak Negro


Judul  :  Sepuluh Anak Negro 
 Judul Asli  : And Then There Were None 
Penulis  :  Agatha Christie
Penerjemah : Mareta
Tebal  :  264 hal.
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
My rating :  4  of  5  Stars



Buku ini adalah salah satu buku favorit diantara buku-buku Agatha Christie lainnya, walaupun bukan untuk pertama kali membaca buku ini tapi saya masih dapat menikmati sensasinya.
Ada beberapa hal yang unik dari buku ini.  Pertama; dari Judul bukunya;  pada terbitan awal judulnya adalah Sepuluh Anak Negro ( Ten Little Niggers )kemudian pada edisi  yang lebih baru judulnya menjadi And Then There Were None , alasannya mungkin agar tidak  dianggan rasis. dan ketika diangkat ke layar lebar  film nya berjudul  Ten Little Indians.   Kedua; dari  segi cerita di sini  pembaca tidak akan bertemu dengan detektif yang jadi trade mark AC, karena di buku ini  tidak ada Hercule Poirot yang cerdas atau Miss Marple  yang cermat. ya... inilah cerita detektif tanpa detektif.

Cerita dimulai dengan berkumpulnya sepuluh orang disebuah pulau kecil yang bernama Pulau Negro atas undangan seseorang yang ‘dirasa’ pernah kenal dengan mereka. Mereka ini adalah :
1. Justice Wargrave; seorang mantan hakim
2. Vera Claythorne ; seorang perawat
3. Philip Lombard; seorang petualang
4. Emily Brent, seorang wanita tua yang sangat disiplin dan kaku
5. Macarthur. seorang pensiunan jendral
6. Armstrong, seorang dokter yang sangat terkenal
7. Toni Marston, seorang pemuda yang penuh percaya diri
8. Blore, seorang mantan polisi
9.& 10. Tuan dan Nyonya Rogers, suami istri pembantu rumahtangga di Pulau Negro

Ketika tiba di Pulau Negro semua baru menyadari bahwa tak seorangpun dari mereka pernah bertemu dengan pemilik rumah yang menyurati mereka termasuk kedua pembantu rumah tangga yang hanya menerima instruksi lewat surat.
Walaupun tidak ada tuan & nyonya rumah mereka mendapatkan pelayanan yang baik,karena semua keperluan untuk makan dan sebagainya sudah dipersiapkan dengan lengkap . Masing-masing memperoleh kamar yang nyaman, dan uniknya di setiap kamar ada sebuah sajak yang dibingkai , sajak anak-anak yang cukup terkenal :

Sepuluh anak Negro makan malam; seorang tersedak tinggal Sembilan.
Sembilan anak Negro bergadang jauh malam; seorang ketiduran, tingal delapan.
Delapan anak Negro berkeliling Devon; seorang tak mau pulang, tinggal tujuh;
Tujuh anak negro mengapak kayu; seorang terkapak, tinggal enam.
Enam anak Negro bermain sarang lebah; seorang tersengat, tinggal lima.
Lima anak negro ke pengadilan; seorang ke kedutaan, tinggal empat.
Enam anak negro pergi ke laut; seorang dimakan ikan hering merah, tinggal tiga.
Tiga anak Negro pergi ke kebun binatang; seorang diterkam beruang, tinggal dua.
Dua anak negro duduk berjemur; seorang hangus, tinggal satu.
Seorang anak Negro yang sendirian; menggantung diri, habislah sudah.



Ternyata apa yang tertulis dalam sajak tersebut terjadi pada mereka , satu persatu mereka meninggal secara misterius, sehingga terjadi saling curiga diantara sesama penghuni karena di pulau itu tidak ada orang lagi selain mereka, dan kebingungan bertambah selain kengerian mencekam, hubungan ke dunia luarpun terputus karena sedang terjadi badai. Urutan-urutan penyebab kematian sama dengan apa yang tertulis di sajak, membuat pembaca ikut merasakan sensasi dan menebak-nebak siapakah yang menjadi pembunuh diantara mereka, tapi akhirnya ternyata semua meninggal, ..
Jadi siapakah pembunuh misterius tersebut padahal di pulau tidak ada orang lain selain meraka …??

Bagi yang penasaran silakan membaca, bagi yang sudah membaca dan lupa ceritanya mudah-mudahan bisa mengingatkan lagi, dan bagi penggemar fanatik AC yang mengingat detail cerita silakan bernafas lega karena pasti sudah tahu siapakah dia ..:)

16 Desember 2011

Samawi

SamawiJudul   : Samawi
Pengarang  :
Tebal   :  158  hal.
Penerbit  : Birde Publishing
My Rating  :  3 of 5 Stars
 

Buku ini sesuai judulnya "Samawi" berkisah tentang persahabatan 3 orang yang berbeda agama .  Persahabatan lintas agama "Samawi" (agama--agama dari keturunan Nabi Ibrahim )yang berjuang dalam iman masing-masing  menghadapi berbagai peristiwa  dan   cobaan, mereka mencari harapan bahwa masih ada secercah perdamaian  diantara runcingnya perbedaan.

Persahabatan dimulai ketika mereka masih anak- anak  mengikuti  orangtua masing-masing tinggal di New York.  Zakaria anak Indonesia yang mengikuti ayahnya seorang diplomat, Yavin seorang anak Amerika keturuna  Yahudi dan Anthony anak pedagang kaya dari Indonesia. Dari nama dan asal mereka dapat diperkirakan agama apa yang mereka anut, ya ..Zakaria beragama Islam, Yavin penganut  Yahudi dan Anthony pemeluk Nasrani.

Walaupun tahu mereka berbeda tak ada masalah bahkan dengan keluguan dan kepolosan mereka  kadang menemukan persamaan -persamaan dari agama  meraka yang berbeda
Kadang sebagai anak mereka mempertanyakan dan membahas mengapa  agama mereka yang berasal dari satu keturunan tapi menjadi sangat berbeda  walapun  di beberapa bagian ada yang bersinggungan, dengan pengetahuan yang masih terbatas  mereka berusaha menipiskan perbedaan, kalaupun tidak bisa mereka akan tetap bermain sebagaimana remaja lainnya.    Selain mereka bertiga adapula  teman wanita yaitu  Aqila seorang  peranakan  Amerika-Irak yang menjadi teman yang menyenangkan bagi Zakaria. Sungguh persahabatan yang menyenangkan.

Tahun 1980  ketika  Zakaria berusia 14 thn....tibalah perpisahan itu, karena  ayah Zakaria telah selesai masa kerjanya di New York dan akan ditugaskan di tempat lain.  Perpisahan yang  tentu sangat menyedihkan bagi para remaja ini setelah menjalin persahabatan selama 7 tahun.

Zakaria kemudian belajar di pesantren milik kakeknya di Yogya, sedangkan ketiga temannya masih di New York untuk beberapa lama. Selama perpisahan kontak masih terjalin melalui surat (belum ada  email  apalagi FB ya ? ), walaupun kemudian ada masa mereka saling kehilangan jejak tapi tidak buat Zakaria dan Aqila karena ternyata  ada benih kasih  diantara mereka.

Seiring tahun berjalan  mereka menempuh kehidupan masing-masing; Anthony makin memperdalam  pengetahuan agamanya , apalagi setelah pastor yang menjadi panutannya tewas dalam suatu kerusuhan, keinginannya menjadi pastor bertambah kuat, walaupun terjadi pergulatan batin ketika menyangkut Kennedy, wanita yang selama ini menarik hatinya,  tapi keinginannya untuk  menjadi pastor menjadi pilihannya  bersamaan  dengan kepulangannya ke Jakarta karena usaha ayahnya mulai tidak menguntungkan.  Anthony masuk seminari ,  sekolah calon pastor.

Yavin  berkenalan dengan  Angela  tetangga baru  yang tinggal di bekas rumah Zakaria . Keduanya langsung akrab  mereka  berteman dekat sampai  memasuki jenjang perguruan tinggi  ada ketertarikan diantara mereka tapi Yavin sebagai  penganut Yahudi berprinsip  harus menikah dengan orang yang seagama,  sedangkan Angela adalah seorang Amerika yang walaun bukan  ateis tetapi tidak menganut agama apapun. Akhirnya mereka berpisah sementara karena Yavin  yang  akan melanjutkan sekolah rabbi harus memperdalam agamanya dulu di Israel..

Bagaimana dengan Zakaria? , dia melanjutkan pelajarannya  ke Mesir.  Pada musim gugur 1987 Zakaria tak dapat menahan kerinduannya pada Aqila, dia ingin kepastian , setelah  menghitung  uang simpanannya dia terbang ke New Have, Connecticut untuk menemui Aqila yang sedang kuliah di sana. Pertemuan ini memastikan hubungan mereka akan terus berlanjut.

Akhirnya Zakaria menikahi Aqila mereka tinggal di Indonesia sementara  Aqila  bekerja dan mengambil doktoralnya di Amerika, sehingga Zakaria sering bolak balik Amerika- Indonesia.  Yavin menikahi  Angela yang bersedia memeluk agama Yahudi,  sedang Anthony  menjadi seorang Pastor yang  mengabdikan dirinya di daerah-daerah terpencil.

Thn. 2001..Zakaria bersama anaknya  Sahara  menjemput istrinya ke  Amerika,  mereka langsung ke New York sedangkan Aqila masih berada di Boston dan segera terbang ke NewYork,  mereka telah merencanakan pertemuan itu tapi …peristiwa  itu terjadi  Angela  mengalami kecelakaan   dalam sebuah tragedi   yang  sangat mengerikan… ( tragedi apakah itu ? ..silakan tebak, sudah diberi  ‘clue’  :D )

Zakaria  terguncang karena kejadian  ini, terpuruk dalam kesedihan yang dalam.

Zakaria  akhirnya aktif berorganisasi kembali. Kemampuannya memimpin dengan pengetahuan agama yang luas menjadikan suaranya didengar oleh jamaah maupun rekan. Saat terjadi kekacauan dan pertentangan  antar umat beragama , maka Zakaria Hermawan selalu diminta berbicara untuk menenangkan umat. Ia sering pergi ke pelosok-pelosok negri  bebicara tentang toleransi dan kerukunan. Karena kegiatannya  inilah dia bisa bertemu kembali dengan Anthony  yang sebagai pastor berpengalaman di daerah terpencil sering dimintai pendapat tentang kerukunan beragama

Pertemuan yang mengharukan…  kemudian mereka menemukan jejak Yavin melalui internet  ( nah mulai ada situs pertemanan ) ..Beberapa bulan kemudian mereka  menunggu kedatangan Yavin di Bandara Sukarno-Hatta. Pertemuan  penuh nostalgia yang  memberi rasa haru dan bahagia.

 Cerita selanjutnya seharusnya dapat memberi  kejutan   bagi pembaca, sayang  penulis ( entah disadari atau tidak ) memberi ‘clue’  yang dapat ditebak oleh pembaca  yang  jeli..
                  

---------------------------------------------------------------------------------------------

Ide cerita yang menarik  dan pesan yang jelas,  sayang pembahasan  hanya di  permukaan dan jalan cerita  terasa  kurang  ‘menggigit’, ibarat makanan  yang sering kita temui  kurang variasi tapi dikasih bumbu  enak  sayang bumbunya cuman di atasnya saja tidak sampai meresap  jadi kurang ‘yummy ‘ :D


Mungkin nanti akan ada lagi yang membuat novel dengan pesan  sama dengan penyampaian lebih mendalam  tapi jangan sampai  terasa menggurui seperti  kebanyakan novel dakwah  yang marak beberapa waktu yang lalu ... !






01 Desember 2011

Selingkuh : Kumpulan Puisi

Selingkuh: Kumpulan PuisiJudul  : Selingkuh : Kumpulan Puisi
Penulis : A. Slamet Widodo
Tebal :  167 hal.
Penerbit : Precil Production
My rating : 3  of 5 Stars


Saya tidak piawai mengapresiasi  puisi, tapi bisa menikmati yang dapat dimengerti oleh pikiran dan dapat dihayati oleh perasaan saya.

Menurut Sapardi Djoko Dhamono dalam kata pengantarnya; Slamet Widodo mengambil gaya glenyengan dalam puisinya. Ada perbedaan antara sindiran dan glenyengan, sindiran disampaikan dengan tidak langsung sedangkan glenyengan  lebih terbuka , isinya merupakan 'hiburan' yang menyampaikan 'pesan'  yang tidak selalu bebas dari ambiguitas.



Slamet Widodo menulis kumpulan pusinya dengan tema fenomena sosial,kemasyarakatan. Tidak memakai isyarat atau pertanda sebagai pilihan kata, kata2nya banyak yang jenaka, hiburan yang menyampaikan pesan.



Tentang SELINGKUH...

.................
lelaki ketika berselingkuh
ada yang sukan jajan sate
ada yang suka piara kambingnya
ada yang tak suka sate
juga tak suka piara kambingnya
tapi tiba-tiba menghamili pembantunya !

Pada dasarnya lelaki pingin selingkuh
ada yang tak berani
karena takut istri
ada yang tak berani
karena takut dosa tak terampuni
ada yang tak berani
karena pipitnya tak bisa bernyanyi
.............................. 

AA JUGA MANUSIA...
................

Kasus Aa adalah credit point buat suami
"Aa saja bisa khilaf apalagi kami para suami"


para suami salut pada aa
karena ternyata selera aa bagus
cantik tinggi seksi
seperti selera kebanyakan lelaki
seperti selera para suami

NEGARA MEMISAHKAN MEREKA...
........................
Negara mewajibkan warganya
bila kawin dapat akte perkawinan syaratnya menganut agama
yang ditentukan oleh negara
bagi pengikut aliran kepercayaan
kandang resmi yang bernama pernikahan
itu hanyalah impian
itu hanyalah khayalan


PALU KEADILAN

Ketika pekerja pukulkan palu
tembok bata hancur jadi debu
palu pekerja hasilnya pasti dan tentu

ketika hakim ketukan palu
tembok keadilan adakah di situ ?
belum tentu
...............................


TEMPE

Dianggap sepele
manfaatnya gede
bahan bakunya kedele
diberi ragi menjadi tempe

Orang Jawa menemukan
orang Jepang mematenkan
kita bingung kan?

.....................................























02 November 2011

Vita Brevis

Judul :  Vita Brevis : Sebuah Gugatan dari Cinta
Penulis  :
Penerjemah : VAM Kaihatu
Tebal  :  154  hal.
Penerbit : Jalasutra
My Rating : 3,5 of 5 Stars



Vita brevis est, Floria  ...    Suka banget kalimat ini :).

Buku ini sebetulnya mungkin tidak seutuhnya sebagai karya  Jostein Gaarder karena dia menerjemahkan surat  panjang yang ditemukan ketika musim semi 1995 mengunjungi  sebuah pameran buku   di Buenos Aires, Argentina. Dia tertarik  ketika melihat sebuah kotak arsip merah dengan label Codex Floriae, yang ternyata berisi  surat dari seorang perempuan (dibuat pada abad ke 5)  yang bernama Floria Aemilia kepada mantan kekasihnya  yang dia panggil Aurel -  lebih dikenal dengan nama Santo Agustinus - seorang Bapak gereja yang sangat berpengaruh .  ( Awalnya Gaarder ragu akan keasliannya tapi setelah diperiksa dia yakin bahwa manuskrip itu asli )
  Surat ini berupa tanggapan untuk  buku “Pengakuan” ( The Confession ) yang dibuat oleh Santo Agustinus.  The Confession berisi pengakuan dari Agustinus bahwa dimasa lalunya dia pernah menjalin kasih dan  mempunyai anak dari seorang  perempuan yang tidak dia sebutkan namanya. Diperkirakan Floria inilah perempuan yang dimaksud.
Floria tidak hanya menggugat pandangan pribadi Santo Agustinus tetapi juga persoalan iman, makna hubungan, dll. ( Secara kebetulan aku baca buku ini setelah baca buku lain yang sama-sama mempermasalahkan cara beragama walaupun dengan konteks  dan cara penyampaian yang sangat berbeda )


Vita brevist est  Floria  ( Hidup ini singkat Floria )
Kalimat inilah yang sering diucapkan oleh Santo Agustinus kepada kekasihnya Floria.
 “Hidup ini singkat Floria, jadi kita harus mencari sesuatu yang abadi.”
Karena ingin mencapai sesuatu yang abadi ini lah  Agustinus pun meninggalkan Floria untuk Tuhan dan pengendalian diri.

Floria ingin agar suaranya pun didengar oleh gereja
Bagi Floria seharusnya Tuhan tidak kejam.


Banyak sekali kalimat-kalimat  dan ungkapan  indah yang ditulis oleh Floria.
Sangat mengagumkan Floria seorang perempuan yang hidup pada abad 5 mempunyai pikiran yang sangat pintar, melampaui masanya , dia  mampu mengutarakan  pikiran-pikirannya dengan  cerdas , penuh  makna dan  diutarakan  dengan bahasa yang  indah.
Buku ini mungkin bisa menimbulkan kontroversi atau meninggalkan sejumlah pertanyaan, bisa saja sangat menarik atau tidak sama sekali.

Aku setuju dengan Floria bahwa  :"begitu banyak kepala begitu banyak pendapat". Tapi yakinlah " Tuhan itu baik dan tidak akan menyakiti makhluk ciptaanya".



27 Oktober 2011

Blogger Buku

Selamat Hari Blogger Nasional 27 Oktober 2011
Walaupun dari sisi umur saya sudah  termasuk  'senior' tapi sebagai blogger buku saya 'anak bawang', karena baru  ( berani-beraninya )  bikin blog buku sejak 6 bulan yang lalu terinspirasi oleh teman-teman GoodReads yang tergabung dalam Blogger Buku Indonesia dan sudah piawai dalam dunia ini . Jadi  harap dimaklumi kalau seperti seadanya padahal sudah 'berjuang' semaksimal mungkin :),  tapi saya bangga sudah memulai, membuat saya  lebih rajin baca review orang lain dan setiap membaca selalu berniat untuk mereview dengan lebih lengkap.
Terimakasih buat yang sudah berkunjung ke tempat  saya  :D

Menjura hormat kepada para blogger buku ..



11 Oktober 2011

Louis Pasteur - Penemu Serum



Judul : Louis Pasteur
Penulis : Diah Ansorie 
Penerbit : Djambatan 
Tebal : 43 hal.
My Rating : 3 of 5 Stars

Louis Pasteur lahir disebuah desa kecil Dole di wilayah Bourgondia di kaki pegunungungan Jura bagian selatan Prancis. Pada thn. 1827 Ayahnya Jean Pasteur mengajak keluarganya pindah ke kota Arbois untuk mengembangkan usahanya sebagai seorang penyamak kulit.
Sejak kecil Louis adalah seorang anak yang tekun, walaupun di sekolah sering dihukum karena sering tidak menyimak tapi dia adalah anak yang cerdas, selain menyukai menggambar dia selalu mengamati hal-hal kecil disekitar yang selalu menimbulkan pertanyaan tapi tak pernah ada jawaban yang memuaskan karena memang di kota kecil itu tidak ada yang bisa memberikan penjelasan padanya.

Peristiwa yang tidak bisa dilupakannya ketika salah seorang tetangga digigit anjing hutan, seperti biasa setiap ada yang digigit anjing selalu dibawa ke rumah Jean Bonnet untuk diobati padahal dia bukan seorang dokter tapi seorang pandai besi, luka bekas gigitan anjing itu harus dibakar dengan besi panas. Itulah yang dilakukan mereka bila ada yang digigit anjing gila . Malam harinya Louis tidak bisa tidur pikirannya terus bertanya-tanya mengapa para dokter tidak berusaha untuk menemukan obat untuk penderita penyakit anjing gila.

Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya, beberapa guru Louis menyarankan agar dia melanjutkan pelajaran ke Paris. Dengan uang yang ditabung bertahun-tahun Jean Pasteur segera mengirimkan Louis untuk mendaftar di perguruan tinggi di Paris, di sana dia terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Alam dan Kimia.
Berkat ketekunannya Louis lulus dengan angka gemilang dan segera diangkat sebagai asisten Prof.  Jean Baptiste Biot.

Louis Pasteur dikenal sebagai seorang sarjana yang paling tahan duduk di kamar Laboratorium,dia banyak menghasilkan penemuan-penemuan dimulai dari debu dan bakteri walaupun sering dicemoohkan oleh para ilmuwan lain tapi Louis tidak putus asa sampai berhasil membuktikan kebenaran penemuannya.

Thn. 1854 Louis melangsungkan pernikahan dengan Marie Laurent putri dari direktur universitas tempat ia memberikan kuliah di Strassburg. Marie banyak membantu dan memberikan semangat kepada Louis Pasteur. Sebagai istri seorang ilmuwan dan ibu dari lima orang anak, Marie laurent tak dapat dipisahkan dari kehidupan Louis Pasteur yang selalu sibuk itu.

Penemuan-penemuan Louis banyak berseberangan dengan para dokter pada waktu itu, apalagi karena dia dianggap bukan 'orang dalam' dunia kedokteran.
Pertama-tama ketika dia mengemukakan pendapat bahwa proses yang menyebabkan manusia menjadi sakit tidak berbeda dengan proses menjadi masamnya anggur dan susu yaitu bakteri yang datang dari luar. Pendapat ini tentu saja mendapat perlawanan dari para dokter karena bertentangan dengan pendapat Prof. Virchow seorang tokoh kedokteran dari Jerman yang sangat disegani oleh dunia kedokteran. Menurut Prof. Virchow manusia menjadi sakit karena dalam tubuhnya sedang terjadi 'revolusi dalam sel'. Louis Paster dianggap telah menghina Prof. Virchow. ia dianggap gila bahkan dituduh anti Tuhan.
Kemudian Yang paling menggemparkan ketika Louis menuduh bahwa para dokterlah yang menularkan penyakit pada pasiennya. Kenapa Louis berani menuduh demikian, karena pada waktu itu belum dikenal baju kerja dokter.Para dokter tidak pernah berganti pakaian setelah membedah pasien , jadi dengan pakaian yang bernoda darah langsung membedah pasien lainnya. Louis dituduh sebagai sarjana kimia sinting yang ingin diakui di dunia kedokteran.

Ketika Louis berhasil membunuh bakteri-bakteri yeng membuat anggur menjadi masam dengan pemanasan, mulai ada beberapa dokter yang tertarik dengan 'pensucihamaan' yang dlakukannya, salah seorang diantaranya ialah Joseph Lister dari London, Inggris. Joseph Lister mulai megerti mengapa pasien yang dibedahnya banyak yang meninggal. Ia kemudian mensucikan alat-alat bedahnya sesuai dengan anjuran Louis Pasteur. Terbukti banyak pasien yang tertolong jiwanya.
'Pensucihamaan' ini kemudian dikenal dengan 'Pasteurisasi', Joseph Lister mempopulerkannya dengan istilah kedokteran "Sterilisasi'.

Thn. 1861 dalam sebuah pameran dunia di Paris Louis Pasteur mendapat penghargaan atas Pateurisasi-nya. Anehnya penghargaan ini diterima bukan dari dunia kedokteran tapi dari dunia perindustrian.
Thn 1873 Louis mengumumkan penemuannya tentang bakteri. Namun apa yang dikemukakan terlalu 'modern'untuk diterima saat itu, sehingga dia dicemooh dan dianggap seperti badut, bahkan seorang dokter berkata; "Bahwa orang sakit harus disuntik dengan bahan yang dibuat dari bibit penyakit itu sendiri, adalah gagasan orang tidak berakal."

Hari Senin,tanggal 6 Juli 1885 adalah hari yang bersejarah, ketika dua orang dokter dan seorang wanita membawa anaknya bernama Joseph Meister yang digit anjing gila ke rumah Louis, anak itu sudah tidak ada harapan lagi untuk ditolong . Dr Grancher salah seorang dari dokter itu mengatakan bahwa inilah saatnya Louis untuk mencobakan serum penemuannya. Louis menatapnya seolah tak percaya, karena terus didesak akhirnya ia menyiapkan suntikan anti rabies. Tangan Louis Pasteur gemetar ketika dia melakukan penyuntikan pertama terhadap manusia. Ketika mendengar ini para dokter di kota Paris melakukan protes, tapi sudah terlambat,penyuntikan sudah dilakukan 12 kali. Ketika kabar kesembuhan Joseph Meister diumumkan membuat gempar dunia kedokteran. Nama Louis Pasteurpun menjadi buah bibir dimana-mana, bukan saja di Paris, tapi di seluruh Eropa bahkan Amerika.

Tahun 1888 laboratoriumnya berkembang menjadi Institut Pasteur, didirikan di beberapa kota di Eropa, termasuk di Indonesia yaitu di kota Bandung. (Orang Bandung pasti tahu lokasinya :D )

Pada tgl. 28 September 1895 Louis Pasteur menutup mata untuk selamanya didampingi oleh Marie Laurent istri tercinta. Jasanya bagi kesejahteraan umat manusia tetap terasa sepanjang masa.

28 September 2011

Perempuan Di Titik Nol ( Woman at Point Zero )

Judul  : Perempuan di Titik Nol
Judul asli : Woman at Point Zero
Penulis  : Nawal el Saadawi
Penerjemah : Amir Sutaarga
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tebal  :  156 hal.
My rating :  3 of  5 stars

Novel ini adalah hasil wawancara Nawal el Saadawi dengan seorang wanita penghuni penjara di Qanatir Kairo. Cerita  dengan seting Mesir  tahun 1960-1970 an   ini merupaka gugatan terhadap budaya patriarkat   yang  disadari  atau tidak kerap melecehkan kaum perempuan.

Firdaus seorang perempuan yang terlahir dari keluarga miskin, ayahnya hanya seorang petani buta huruf,  sering memukul istri dan merendahkannya. Setelah ayah dan ibunya meninggal dia diurus dan dibawa pindah ke Kairo oleh pamannya, tapi kemudian sang paman  tega ‘melecehkan’ Firdaus. Setelah pamannya menikah Firdaus dikirim ke asrama sekolah, di sana dia merasa terasing sampai dia menemukan tempat untuk melepaskan segala duka yaitu perpustakaan. Di perpustakaan sekolah Firdaus banyak membaca, dari sinilah dia  mulai mencintai buku, dengan membaca dia banyak tahu tentang kekuasaan kaum laki-laki. Setelah selesai sekolah ketika berumur 19 tahun,   karena dianggap beban  oleh pamannya dia dinikahkan  dengan Syekh Mahmoud yang jauh lebih tua darinya.  Suaminya mempunyai kebiasaan memukul Firdaus, pernah suatu ketika setelah dipukuli dengan muka dan badan memar dia pergi ke rumah pamannya untuk meminta perlindungan, tapi pamannya malah berkata bahwa semua suami memukul istrinya dan seorang istri yang bijak tidak layak mengeluh tentang suaminya. Kewajibannya adalah kepatuhan yang sempurna. Kemudian sang paman meyuruh Firdaus kembali pada suaminya.  Akhirnya Firdaus tidak tahan dengan perlakuan suami  lalu  dia kabur meninggalkan rumah.
 Orang-orang yang ditemuinya kemudian banyak  menambah kesengsaraan hidupnya sampai akhirnya dia menjadi pelacur. Perjalanan selanjutnya penuh dengan perjuangan yang tidak mudah karena selalu terbentur dengan lelaki dan kekuasaan sehingga menjadikan dia sebagai orang yang berpandangan sinis terhadap kaum lelaki.
 Firdaus wanita yang berkarakter kuat dan teguh, walaupun beberapa kali tepuruk dia selalu berusaha untuk bangkit kembali, sampai akhirnya karena membela diri dia membunuh Marzouk seorang germo yang memerasnya.

Ditempa oleh pengalaman  menyakitkan yang  menempatkan nya pada  titik yang paling rendah,  Firdaus berubah menjadi orang yang dapat menguasai dirinya sendiri bebas tanpa rasa takut untuk melawan dan membeberkan dosa orang-orang yang selama ini dianggap suci dan pahlawan oleh lingkungannya. Dia memilih tetap dihukum mati daripada meminta ampun kepada penguasa yang kotor.

Sungguh memilukan hidup dimana berlaku kultur patriarkat disertai kemunafikan yang dibungkus  religius yang merendahkan dan menyengsarakan kaum perempuan dan biasanya tidak ada yang berani protes karena telah dianggap sebagai suatu kebiasaan.
 Masih adakah hal yang demikian sekarang ini ( entah nyata atau terselubung) ?.  

 Mudah-mudahan cerita ini dapat menguatkan perempuan-perempuan yang mengalami hal yang seperti ini untuk memberikan perlawan dan menghargai dirinya sendiri , Semoga !

07 September 2011

Adriana : Labirin Cinta di Kilometer Nol


Judul  :  Adriana :Labirin Cinta di Kilometer Nol 
Penulis  : ,
Tebal :  400 hal.
Penerbit : Lingkar Pena Publishing House
My Rating : 3,5  0f 5 Stars



“Harinya adalah tiga hari setelah Fatahillah mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Masanya sampai pada Perang Diponegoro. Namun orang-orang merana itu tahu, saat mati, jasad mereka akan merana terkubur jauh dari tanah tumpah darah mereka sendiri. Aku yang menunggumu adalah Adriana, pada mimpinya yang tak pernah mati.” 

 Itulah salah satu teka teki sejarah yang harus dipecahkan oleh Mamen agar bisa bertemu dengan  Adriana.
Buku ini mengisahkan  Cerita yang  unik karena merupakan perpaduan antara :  kisah cinta, 'pelajaran' sejarah dan misteri (bukan horor). Buku ini diceritakan oleh dua orang yaitu Fajar Nugros dan Artasya Sudirman dengan sudut pandang masing-masing mewakili dua tokoh yang berbeda (Mamen dan Adriana), 
Kisah tentang keajaiban cinta pertama yang tak pernah padam sejak di bangku SMA dan bagaimana memperolehnya kembali, keunikan tentang pengagum rahasia dipadu dengan teka teki sejarah dan misteri kejiwaan sang tokoh.

Tokoh utama dari cerita ini : Adriana, Mameen, Sobar, Chun Lie dan tokoh latar Maria antoinette, driana Van Den Bosch, Si Pitung,  Prof. Ansori, dll.
 Jalan menuju pertemuan Mamen dan Adriana selalu diawali dengan teka-teki terutama tentang Batavia, kita diperkenalkan  dengan ikon-ikon yang ada di Jakarta dan sejarahnya  seperti patung, musium ,   kuburan / makam   bahkan sampai tentang revolusi Perancis.
 Tanpa terasa kita diajak untuk mengulang pelajaran sejarah di SMA,  mengingatkan pada sistem Cultuurstelsel, Pangeran Dipinegoro, M.h. Thamrin, Fatahillah dan tempat-tempat bersejarah yang bertebaran di Jakarta  ,  mungkin sering kita lihat dan lalui tapi  belum mengetahui latar belakang sejarahnya atau bahkan  mungkin saja kita tidak tahu ada ikon atau tempat bersejarah seperti itu di Jakarta.

Penyampaian cerita dengan bahasa yang cepat dan mengalir ,bahkan kita bisa ikut larut untuk memecahkan teka-teki dan sandi,  walaupun ditengah cerita agak membosankan tapi secara keseluruhan kedua pengarang dapat membungkusnya dengan dialog yang apik dan kocak. 

Sangat jarang sebuah novel yang menampilkan keunikan dan 'keajaiban' sejarah, karena biasanya matematika atau pengetahuan alamlah  yang lebih sering dibahas. Tidak rugi membaca novel ini  sampai selesai  halaman terakhir

Novel tentang  kisah cinta yang lain dari biasa!

18 Agustus 2011

Mahabbah Cinta Rabi'ah al-Adawiyah

Judul  : Mahabbah Cinta Rabi'ah  al-Adawiyah
Penulis : ,
Penerbit :  Bentang
Tebal  : 184 hal.
My  rating  : 4  of  5 Stars


Ra'biah al Adawiyah adalah seorang Sufi wanita yang Lahir di Basrah Irak sekitar thn. 714 M.
Sebagian sufi menjadikan cinta sebagai ajaran pokok dalam tasawuf, khususnya ajaran Ra'biah adalah tentang Cinta Ilahi.
Sejak dia memperkenalkan ajaran ini, cinta Allah menjadi perbincangan kaum sufi . Sebelumnya yang menjadi perbincangan utama adalah khauf ( rasa takut ) dan raja' ( pengharapan ).

Ketika Rabi'ah melihat orang disekitarnya tekun beribadah karena takut terhadap siksa neraka dan sangat mendambakan kebahagiaan di surga, Rabi'ah berusaha meluruskan bahwa takut dan harap  itu bukan atas neraka dan surga, tetapi karena Allah SWT. 
Mendekatkan diri pada Tuhan bukan lagi tindakan mencari surga maupun neraka; tapi karena cinta. Kebesaran dan keagungan Tuhan bukan lagi kekuatan yang menakutkan, tapi keindahan abadi.
Ra'biah juga disebut sebagai orang pertama yang menjadikan Cinta Ilahi sebagai obyek utama puisi  yang  banyak berpengaruh dan diikuti  oleh sebagian besar  tokoh-tokoh sufi generasi berikutnya.


Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka...
bukan pula karena mengharap masuk surga ...
Tetapi aku mengabdi, karena cintaku pada-Nya


Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu,
demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan
memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku

-----......------

Alangklah buruknya,
orang yang menyembah Allah
karena mengharap surga
dan ingin diselamatkan dari api neraka


Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?

aku menyembah Allah
karena mengharap ridha-Nya
nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
sudah cukup menggerakkan hatiku
untk menyembah-Mu



..

Allah menutup hati makhluk-Nya
Dengan hijab yang sedemikian halus
Para ulama terhalang karena keluasan ilmunya
Para zuhud terhijab karena amalnya
Para hukama tak mampu menembus
karena kehalusan hikmahnya
Orang arif tak ada yang menghalangi karena mereka menempatkan hati
dalam cahaya cinta ilahi

 Puncak kemuliaan dan kenikmatan bagi batin manusia, tidak lain adalah menjangkau dan mengalami keindahan Cinta Ilahi.


05 Agustus 2011

Lajja


Judul  :  Lajja
Penulis : ,
Penerjemah :  ,  
Tebal     :  336 hal.
Penerbit :  Pustaka sastra. LKiS
My Rating : 3 of 5 Stars


Lajja  (dalam bahasa Bangladesh berarti malu)  ,adalah novel fiksi yang bersumber dari fakta  tentang 13 hari kehidupan keluarga Sudhamoy  di Bangladesh yang penuh teror dan ketakutan
.
 Bangladesh adalah Negara pecahan dari Pakistan, tepatnya di Pakistan sebelah timur. Bangladesh  berdiri pada th. 1971 mayoritas rakyatnya beragama Islam dan agama Hindu sebagai minoritas. Pada awalnya perbedaan ini tidak menjadi masalah  karena mereka sama-sama berjuang untuk kemerdekaan.  Tapi ketika thn 1977 UUD Bangladesh diubah dengan mencantumkan  Islam sebagai agama resmi, maka keadaan berubah kedamaian tidak dirasakan lagi

Adalah mesjid Babri di Ayodya India yang menjadi pangkal mulanya. Mesjid ini didirikan pada abad 16 oleh Mughal I Babur dengan menghancurkan bentuk asalnya yaitu sebuah kuil. Pada tanggal  6 Desember 1992  terjadi pembakaran mesjid Babri ini oleh umat Hindu.   Umat Islam membalasnya, terjadilah balas membalas. Umat Islam di Bangladesh melakukan pembalasan kepada umat Hindu yang ada di Bangladesh.  Harta benda mereka dirampas, rumah ibadah Hindu dihancurkan dan perempuan-perempuannya diperkosa.  Hal ini terjadi juga pada  Sudhamoy beserta istrinya Kironmoye dan dua anaknya Suranjan dan Maya.. Sudhamoy adalah seorang intelektual (dokter) beragama Hindu yang sangat nasionalis yang turut memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh. .  Pada awalnya dia tidak percaya perlakuan itu akan dialaminya, sampai akhirnya keluarga itu mendapat terror dan  putrinya  Maya diculik dan diperkosa oleh para penjarah..  Akhirnya mereka ‘harus’ meninggalkan  negri tercinta.
Terjadi  kekacauan dan teror yang mengerikan sehingga umat Hindu banyak yang berimigrasi ke India dan Srilangka karena sudah merasa tidak aman di negaranya sendiri.

Taslima Nasrin bercerita dengan data yang detail sehingga seperti membaca sebuah berita dari koran dan agak mengerikan membaca kejadian-kejadiannya, sehingga mungkin inilah yang membuat beberapa pembaca muslim tersinggung. Bahkan Taslima Nasrin sebagai penulis cerita dianggap penghianat oleh pemerintah Bangladesh sehingga harus lari dan minta suaka ke negara lain.
Akan  tetapi  bila dicermati hal ini sebetulnya bisa ditujukan buat pemeluk agama apapun yang fanatik berlebihan sehingga menghalalkan segala cara bahkan melanggar ajaran agamanya sendiri.

Membaca buku ini bagiku memberikan pembelajaran bagaimana agar kita sebagai manusia beragama dapat berempati kepada kaum minoritas. Hal-hal yang dianggap biasa selama ini,- contoh kecil adalah pelajaran agama di sekolah 'negri' ( cerita di sini sama dengan pengalaman ku duluu) dimana anak yang beragama 'lain' boleh memilih diam di kelas atau ke luar ( tapi untuk  mendapat ranking di kelas nilai ini ikut dihitung jadi merugikan anak tsb.)- ternyata menurut Taslima hal demikian amat menyakitkan bagi yang mengalaminya, Apakah demikian juga dengan teman ku dulu ?

Jadi sebenarnya judul buku -Lajja ( malu ) - ini ditujukan kepada siapa ? Mungkin Tasalima Nasrin malu karena  kejadian seperti ini terjadi di negaranya atau  yang seharusnya paling malu adalah pemerintah Bangladesh yang tidak dapat memberikan perlindungan kepada warganya.


Kejadian-kejadian seperti yang ditulis Tasalima Nasrin dapat terjadi dimanapun dengan agama apapun apabila pemeluknya bersikap fanatik berlebihan sehingga dapat menimbulkan pertumpahan darah dan mengorbankan rasa kemanusiaan .


Di sampul akhir nya Taslima Nasrin menuliskna :
"Biarlah agama berganti nama menjadi Kemanusiaan"


Tak ada salahnya jika  mengutip kata-kata K.H. Mustafa Bisri : 
"Setiap semangat beragama harus diikuti oleh semangat memperdalam pengetahuan agama,karena kalau lebih besar semangat daripada pemahaman tentang agama malah akan menimbulkan masalah seperti yang selama ini sering terjadi di sekitar kita." 

Wallahu'alam