28 Februari 2015

The Runaway Jury ( Juri Pilihan )

Judul                : The Runaway Jury  ( Juri Pilihan )
Penulis             : John Grisham
Penerjemah      : Hidayat Saleh
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama    
Jumlah hal.       :  664 hal.
ISBN                  : 9789792261851
Rating                : 4  of  5 Stars   

Sistem peradilan di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia, jika di Indonesia hakim  yang berhak memutuskan bersalah atau tidaknya seorang terdakwa, maka di AS dikenal dengan sistem Juri, para juri lah yang berhak memutuskan bersalah atau tidaknya seseorang dan hakim memutuskan jumlah hukuman yang akan dijatuhkan sesuai undang-undang yang berlaku.



Di Biloxi, Missisipi sedang berlangsung sebuah persidangan  gugatan terhadap pabrik rokok. Penggugatnya adalah Mrs. Caleste Wood,  janda  dari Jacob Wood seorang perokok berat yang meninggal karena kanker paru-paru dan diklaim akibat merokok selama 35 tahun.
Persidangan ini melibatkan pengacara-pengacara handal dari kedua belah pihak juga para saksi ahli yang dapat menguntungkan pihak yang mengajukan mereka . Sidang  dipimpin oleh Mr. Harkin seorang hakim yang berpengalaman. Paling disorot dalam persidangan ini tentulah para juri yang telah dipilih, dewan juri yang berjumlah 12 orang  ini dipilih dari orang-orang awam yang sudah diteliti latar belakang baik oleh pihak penyelenggara persidangan maupun oleh kedua belah pihak yang berseteru tentu masing-masing  menginginkan juri yang dapat menguntungkan pihaknya.
Kedua belah pihak mempunyai taktik dan strategis selain dalam persidangan juga di luar persidangan masing-masing bergerilya mencari jalan bahkan dengan cara kotor, penuh intrik pun mereka kerjakan untuk kemenangan. Ternyata selain kedua belah pihak yang bertarung ada pula pihak yang mencari keuntungan pribadi. Di sinilah jalan cerita jadi lebih menarik dan menjadikan cerita lebih hidup mengikuti strategi dan jebakan-jebakan yang harus dilalui.

12 Februari 2015

Secangkir Kopi Bully



Judul                   :  Secangkir Kopi Bully
Penulis                :  Paresma Elvigro
Tebal                   :  192 hal.
Penerbit              :  Elex Media Komputindo
ISBN                    :  9786020249988
Kategori              :  Non Fiksi
My Rating            :  3,5  of  5  Stars

...Jadi, bullying dalam makna harfiah itu berarti mnggertak dan mengganggu orang yang lebih lemah... (hal. 3 )

Peristiwa  bully atau bullying kerap menjadi berita dan pembicaraan akhir-akhir ini. Kejadiannnya bisa terjadi di mana saja  mungkin ada di sekitar kita,  mungkin  pula ada yang menimpa orang-orang  yang kita kenal...betul.. kejadian itu pun pernah menimpa beberapa orang yang cukup dekat dengan saya. .  waktu melihat buku ini, judulnya unik  dan covernya menarik,  saya langsung berminat untuk membacanya. 

 Secangkir Kopi Bully adalah pengalaman pribadi penulisnya.
Kisah dimulai dengan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan bullying dengan merujuk berbagai sumber dan teori pakar, baik dari segi ilmiah maupun dari segi agama ( Islam ), dijelaskan  mencakup : ciri - ciri pelaku, siapa yang berpotensi untuk melakukannya, siapa saja yang bisa  menjadi korban, dampak yang ditimbulkan,dll.

Bullying bisa terjadi di mana saja yang paling sering terjadi di lingkungan sekolah, di kantor atau di tempat dimana kerap terjadi hubungan senioritas/yunioritas.


( hal. 12)



Emma panggilan dari Peresma Elvigro mulai merasakan perlakuan bullying sejak kecil  di tempat tinggalnya di Parepare, Sulawesi Selatan oleh anak-anak kampung sekitar rumahnya , begitu pun dimasa sekolah bahkan dimulai dari awal ..ya sejak Taman kanak-Kanak sampai di tingkatan selanjutnya. Ternyata kenakalan yang dilakukan masa TK  menyebabkan dampak yang berbeda bagi setiap anak, ada yang bisa cepat melupakan tapi ada yang menjadi pengalaman buruk yang tak terlupakan terutama jika kejadiannya berulang-ulang.

Jika  kita membiarkan pelaku melihat gurat ketakutan kita,  maka mereka akan semakin beringas untuk melukai kita, lebih sering dan lebih dalam dari sebelumnya (hal. 10 )

Dalam bullying ini selain pelaku dan korban ada pula yang disebut Bystander atau partisipan  
Baystander adalah orang-orang yang berada disekeliling  terjadinya tindakan bullying . Bystander  tidak melakukan apa-apa  untuk melerai atau menghentikan. (hal. 10 ). 

 Biasanya bystander ini :
 - orang-orang yang anti bullying tapi tidak kuasa untuk menghentikannya, 
 - pihak yang mendukung bullying,
 -hanya sebagai observer ( penonton )  yang tidak mengetahui bagaimana bullying terjadi di depan matanya.

Perlakuan buruk dari teman terus dialaminya ketika  SD sampai SMA, penyebabnya pun beragam entah karena sebagai yunior, sebagai anak baru, sebagai anak yang pintar, atau sebagai anak yang taat peraturan yang dinilai berbeda dari anak lainnya.

 Bulllying bukan hanya terjadi karena kamu melakukan hal-hal buruk atau keji, tapi juga hal-hal baik yang kamu punya - Jodee Blanco  ( hal. 151)
 
Perlakuan buruk itu tidak hanya diterima dari temannya bahkan dari guru-guru tertentu yang seharusnya menjadi pengayom malah memperlakukannya dengan tidak bijaksana, misalnya guru acap melakukan tindakan diskriminasi, melakukan hukuman yang tidak tepat kadang cenderung  mempermalukan ,  ada juga yang mengeluarkan kata-kata yang bisa menjatuhkan mental..Pengalaman dengan guru ini salah satunya dialami ketika kalah mengikuti suatu perlombaan, seorang ibu guru malah berkomentar tidak terpuji di depannya:

 ".......makanya, Pak. coba tadi si Emma diganti saja sama Tanny kan masih bisa menolong."...(hal. 121)...hufft ..( mata saya berkaca-kaca ketika membaca ini, membayangkan seorang anak yang sedang terpuruk karena kekalahan mendapat komentar yang menjatuhkan dari gurunya sendiri.)
 Sungguh perbuatan yang jauh dari peran seorang pendidik. Tentu saja masih ada guru-guru yang baik dan memberikan perasaan aman  layaknya sebagai pengayom yang bijaksana dan bisa menguatkan hati anak muridnya.


06 Februari 2015

( MASTER POST ) NONFICTION READING CHALLENGE 2015


Reading Challenge..............inilah kali pertama saya berniat mengikuti RC, ..iya..iya...memang saya belum pernah ikutan RC  :( .  Saya tertarik untuk ikut karena ini adalah Nonfiction , saya sungkan ikut RC fiksi yang genre bacaannya ditentukan, karena memang saya tidak konsisten untuk membaca genre tertentu  terus menerus.hehe, selain itu persyaratan RC ini tidak terlalu mengikat dengan target , maklum saya tergolong orang  yang selalu merasa berdosa kalau tidak mencapai target..( .padahal pemalas ).
o iya kenalan dulu sama Evyta pemilik blog Lensa Buku yang menjadi  host RC ini. Permisi ikutan ya kalau ada salah-salah tolong dicolek aja :)

 Mengenai persiapan saya belum  menentukan jumlah buku yang akan saya baca,..eh boleh kan? Targetnya sih paling tidak  dua bulan sekali saya baca non fiksi, syukur-syukur bisa lebih.
Saya baru mempunyai persediaan 3 buku nonfiksi yang akan saya baca yaitu :
 Secangkir Kopi Bully ; Spiritual Journey,dan What the Dog Saw.

Mudah-mudahan bisa lancar.
Semangaat...