26 November 2012

TAFSIR KEBENCIAN

Tafsir Kebencian (Studi Bias Gender Dalam Ilmu Tafsir)

Judul      :  Tafsir Kebencian
Penulis    :  Zaitunah Subhan
Tebal      :   256  hal.
Penerbit  :   LKis  Yogyakarta
My rating :  3,5  of  5 Stars


Sudah lama kajian seputar gender menjadi pembahasan yang tidak kunjung selesai, karena itulah penulis ( Zaitunah Subhan )membuat kajian ini. Buku ini semula adalah merupakan desertasi  beliau yang berjudul "Kemitrasejajaran Pria dan Wanita dalam Perspektif Islam",  kemudian dilakukan perubahan agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas untuk memperkaya pustaka keislaman mengenai kajian wanita dalam ayat-ayat al-Quran  dan hadis Rasulullah SAW.  Penulis sengaja memilih pembahasan dengan judul tersebut dengan asumsi bahwa pembahasan mengenai kodrat wanita belum pernah terungkapkan, dan juga sering terjadi salah kaprah dalam budaya sebagian masyarakat dalam memahami apa sebenarnya kodrat wanita.

Dengan bahasa yang mudah dimengerti penulis membahas tentang : Kodrat wanita dengan berbagai Mitosnya; Pandangan Inferior terhadap Wanita dan Implikasi; Konsep kemitrasejajaran, Hubungan Kodrat wanita dan Kemitrasejajaran, dll.

Kodrat adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan kepada makhluknya baik pria maupun wanita. Ada dua pengertian kodrat yaitu :
1. Kodrat secara umum; diberikan Tuhan kepada manusia tanpa membedakan jenis kelamin : akal untuk berfikir, insting, persasaa, dsb.
2. Kodrat secara khusus; ketentuan Tuhan yang bersifat alami tidak berubah dari masa ke masa yang diberikan khusus kepada kaum wanita atau khusus kepada kaum pria,  kodrat khusus wanita ialah dalam hal biologis  reproduksi.

Ada dua perbedaan yang dikenal antara pria dan wanita :
1.Perbedaan bersifat Mutlak yang dikenal sebagai perbedaan Kodrati;
merupakan ketentuan Tuhan  yang tidak berubah dari masa ke masa, perbedaan yang bersifat biologis dan alami (nature), misalnya pria memiliki zakar dan sperma untuk pembuahan, sementara wanita memiliki vagina, rahim, indung telur dan payudara.
2. Perbedaan bersifat Relatif yang diperoleh  dari masyarakat atau oleh interprestasi sosial (Social Construction), karena itu bersifat non kodrati, tidak kekal, sangat mungkin berubah sesuai ruang dan waktu. Relatif tidak berlaku umum bisa dipertukarkan karena bukan alami(nurture).

Sebagian masyarakat kita masih sering salah dalam memahami apa sebenarnya kodrat wanita sehingga menimbulkan anggapan inferior terhadap wanita (mis. penciptaan awal, lemah akal, tempat yang pantas hanya di ruang domestik ) dan menganggap hal-hal tersebut sebagai kodrat wanita.

Buku  ini mengajak pembaca untuk melakukan kajian dan perenungan seputar konsep dan praktek kemitrasejajaran dalam pandangan Islam.


3 1/2 bintang untuk buku ini