14 Juni 2012

PRAHA PRAGUE


Judul       :  PRAHA PRAGUE
Penulis    :  Arthur Phillips
Penerjemah : Ahsin Mohammad
Tebal        :  585  hal.
Penerbit :  Q-Press
My  Rating :  3  of  5 Stars

Membaca novel yang cukup tebal ini adalah suatu 'perjuangan’ bagi saya karena beberapa kali hampir menyerah ,  yang menjadi masalah adalah gaya bahasa dan penyampaian cerita, entah ini memang dari 'sana'nya atau masalah terjemahannya yang membuat bingung.
Untuk menyelesaikan bagian pertama memerlukan waktu lama dengan menundanya berkali-kali dan terpikir untuk tidak meneruskannya karena bahasanya yang melingkar-lingkar dan pembahasan yang sepertinya tidak beraturan, sehingga apa yang diceritakan tidak menempel di kepala. Setelah memasuki beberapa halaman dari bagian kedua baru terasa alur cerita yang ingin disampaikan walaupun tetap penyampaiannya terasa aneh.

Buku ini terdiri dari 4 bagian (bab ) :
I. Kesan-Kesan Pertama
II. Horvath Kiado
III. Digestive
IV. Praha

Praha , novel yang bercerita tentang kehidupan beberapa orang ekspatriat di Hongaria pada masa pasca Komunis setelah ditinggalkan Rusia. Sejarah dan budaya Hongaria sejak sebelum perang dunia sampai pasca komunis dan bagamaina mental orang-orang Hongaria termasuk para ekspatriat diceritakan di sini. Menarik walaupun dengan pemaparan yang bisa membuat kening berkerut ketika membacanya karena dalam satu paragraph kadang ada lebih dari dua objek atau dua subjek yang diceritakan bahkan kurun waktupun bisa melompat ke depan atau ke belakang.

Walaupun judul buku ini Praha tapi lokasi dalam buku ini adalah Hongaria tepatnya di kota Budapest( Buda dan Pes), benang merah dari cerita ini adalah John Price pemuda asal Amerika Serikat yang menyusul kakaknya ke Hongaria dan bekerja sebagai jurnalis. Praha mungkin hanya bayangan yang menjanjikan bagi orang-orang Hongaria . Akhir cerita yang di luar dugaan cukup megejutkan dan membuat pembaca menebak-nebak apakah yang akan dilakukan John Price di Praha kelak..

------------------------

Sebetulnya ceritanya menarik hanya pemaparan cerita dan terjemahan yang kadang janggal membuat bosan pembacanya (terutama saya ),membuat penasaran untuk mengetahui apakah edisi bahasa Inggrisnya  sama atau lebih baik dari edisi terjemahannya.

Jadi jika membaca buku ini mungkin dapat diketahui bagaimana 'semangat juang' kita untuk membacanya; apakah menyerah di awal, ditinggal di pertengahan, diselesaikan karena terpaksa atau diselesaikan dengan bahagia …:)

Dua setengah bintang untuk buku ini ditambah setengah karena berhasil menahan saya untuk melanjutkan cerita sampai selesai…:(

5 komentar:

  1. kok kelihatannya nggakj menarik ya mbak bukunya? hmmm

    BalasHapus
  2. Sebetulnya ceritanya sih lumayan menarik, bahasa dan cara penyampaiannya yang bikin bosen :(

    BalasHapus
  3. Aku pasti langsung tidur saat baca buku ini. Porsinya lebih banyak drama ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga drama juga sih lebih banyak menceritakan perilaku orang-orang di negara yang baru terbebas dari kekangan (agak mirip kita juga sih), kalau banyak drama mungkin sdh aku lempar :(

      Hapus
    2. Oh begitu ya mbak, nantilah saya coba. Sebetulnya klo kisah perjuangan hidup orang2 itu aku suka, asal gaya penceritaanya menarik :D

      Hapus