10 Agustus 2015

Hari-hari Terakhir Rasulullah




Judul          : Hari-Hari Terakhir Rasulullah
Penulis       : Helmi Hidayat
Hal             : 146  hal.
Penerbit     : Sinergi Aksara
ISBN          : 978 602 7252 30 1
My Rating  : 4 of 5 Stars


Saya selalu tertarik untuk membaca buku tentang Rasulullah, meskipun garis besarnya selalu ada persamaan tapi disetiap cerita pasti ada pencerahan baru dan nuansa yang berbeda.
Jadi ketika melihat ada buku ini saya langsung tertarik membacanya apalagi pengarangnya orang yang kerap saya ikuti tulisannya.

Buku ini terbagi atas 12 bagian dimulai saat Rasulullah menunaikan haji yang terakhir atau biasa disebut Haji Perpisahan ( Haji wada ).

1.  Tangisan Tersembunyi di Haji Perpisahan
2.  Tangis Sahabat Sepanjang Malam
3.  Kecintaan dan Kekhawatiran Rasulullah
4. Tujuh Ember Air dari Tujuh Sumur
5. Tetap Bergurau di Tengah Sakit
6.  Ketika Rasulullah siap 'Dihukum' Cambuk
7.  Mengapa Abu Bakar Diminta Menjadi Imam Shalat
8.  Fatimah yang Menangis, Fatimah yang Tersenyum
9.  Menjelang Ajal, Hartanya Hanya Tujuh Dirham
10. Detik-detik Ketika Ajal Menjemput
11. Para Perempuan itu Memukul-mukul Wajah Mereka
12. Muhammad Tetaplah Seorang Manusia

Biarpun buku ini tidak begitu tebal tapi isinya termasuk lengkap dengan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW di saat-saat terakhir, banyak hal baru yang menambah wawasan saya sebagai pembacanya.
Penulis menggunakan gaya bahasa  yang sederhana dan penyampaian yang tidak berbelit-belit sehinggan mudah dipahami.

21 April 2015

Spiritual Journey


Judul        :  Spiritual Journey
                   Perenungan & Pemikiran EMHA Ainun Nadjib
Penulis      :  Prayogi R. Saputra
Halaman    : 213  hal.
Penerbit     : Kompas Media Nusantara
ISBN        : 9789797096298
Rating        :  4 of  5  Stars



Muhammad Ainun Nadjib atau  dikenal dengan sebutan  EMHA Ainun Nadjib dan lebih akrab lagi dipanggil Cak Nun,  telah banyak menulis buku. Saya sudah  membaca beberapa buku karya Emha Ainun Nadjib dan saya menyukainya baik gaya bahasa maupun isinya, biasanya penyampaiannya campuran guyonan yang mengandung kritikan atau sindiran..  Emha adalah seorang spiritualis, seorang seniman, budayawan, pemikir Islam tapi tidak mau menonjolkan diri dan disebut ulama, sangat bersahaja biasa hidup diantara orang-orang 'lemah' walaupun beliau disegani oleh orang-orang 'kuat'. Tapi bagaimana keseharian Emha di mata orang lain?

 Buku ini adalah catatan perjalanan spiritual Emha, bukan beliau yang menulis tapi berdasarkan catatan dan penafsiran dari Prayogi R.S. salah seorang jamaah pengajian Maiyah, pengajian yang biasa diadakan oleh Emha.
Penulis menyajikan kehidupan spiritual Emha secara pribadi, pandangan hidup, kebersamaan bersama para jamaah pengajian Maiyah termasuk para pemain musik Kiai Kangjeng yang setia mengiringi dimanapun pengajian tersebut diselenggarakan,  interaksinya dengan berbagai lapisan masyarakat baik di dalam  maupun di luar negri,dari golongan masyarakat bawah sampai pemimpin negara.
Buku ini terdiri atas dua bagian;
1. Mozaik; bercerita tentang pengalaman-pengalaman ber-maiyah di Mocopot Syafaat (nama kelompik pengajian). Semacam Close up atas Maiyah
2. Interlude. Semacam longshoot tentang Maiyah disertai uraian-uraian dan argumen-argumen yang menyitir para ilmuwan.
Dimulai dengan dialog menarik antara bapak dengan anaknya: Emha sang bapak dengan anaknya Sabrang atau dikenal dengan panggilan Noe, vokalis band Letto yang cukup terkenal sekitar  thn 2000-an . Dialog yang diadakan dalam tasyakuran penikahan Sabrang ini, menurut penulis merupakan dialog yang fenomenal antara bapak-anak. Ya memang dialog ini sangat menarik dan jawaban-jawaban Sabrang tentang kehidupan sungguh membuat saya kagum, sebagai seorang anak band, Sabrang layaknya orang brependidikan tinggi  ( Noe lulusan sebuah universitas di Kanada ) dengan pengetahuan keilmuan dan keagamaan yang luas.

31 Maret 2015

The fault in Our Stars



Judul                  : The Fault In Our Stars  (Salahkan Bintang-Bintang)
Penulis               : John Green
Penerjemah        : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Tebal                   : 422 hal.
Penerbit              : Qanita
ISBN                    : 9786029225587
My Rating           : 3, 5  0f  5 Stars

Sudah lama sekali saya ingin membaca buku ini karena banyak mendengar /membaca komentar yang dilontarkan dan rating yang bagus.  Kebetulan BBI mengadakan posbar tentang buku yang diadaptasi menjadi film (atau sebaliknya )  maka kesempatan ini saya pergunakan untuk membaca bukunya.

Hazel Graze gadis beusia 16 tahun penderita kanker, awalnya kanker tiroid tapi kemudian menyebar ke paru-paru . Hidupnya  tergantung pada seperangkat peralatan medis berupa tangki oksigen  dan kanula, kemanapun dia pergi peralatan itu harus selalu mendampinginya : ......Tangki silinder hijau itu beratnya hanya beberapa kilogram, dan aku punya kereta baja kecil untuk menyeretnya di belakangku. Tangki itu mengantarkan  dua  liter oksigen untukku setiap menitnya melalui sebuah kanula, yaitu selang transparan yang bercabang persis di bawah leherku, melingkari bagian belakang masing-masing telingaku, lalu bersatu di lubang hidungku.... (hal. 16).

Beruntung Hazel mempunyai orang tua yang menyayangi dan merawatnya dengan baik, Ibunya  selalu menyuruh Hazel untuk mengikuti pertemuan mingguan  Kelompok Pendukung  yaitu kelompok yang peserta nya adalah anak-anak  penyandang kanker , kelompok ini   memberikan semacam terapi penguatan kepada para peserta. Anggotanya berganti-ganti karena diantara mereka ada yang harus 'pergi' lebih dulu.
Hazel enggan mengikuti  kegiatan ini karena dirasa membosankan, sampai suatu ketika dia berjumpa dengan Augustus Waters mantan pemain basket yang ganteng, August adalah survivor kanker osteosarkoma yang  telah kehilangan salah satu kakinya dan dinyatakan sudah 'bersih' dari penyakitnya . Hazel juga berteman dengan Isaac penderita kanker mata yang tidak lama lagi akan mengalami kebutaan.

Hubungan Hazel dan August berkembang, ada hubungan khusus di antara mereka, walaupun mereka berbeda sifat tapi keduanya sama berpikiran bahwa sebagai penderita kanker mereka tidak perlu dikasihani. Mereka mempunyai pikiran yang 'out of the box' dalam memandang kehidupan.  Mereka mempunyai gaya komunikasi sendiri,  komunikasi dengan bahasa yang kadang terdengar sarkastik. Mereka romantis dengan caranya sendiri.

"......bahwa aku hidup dengan kanker dan bukan sekarat gara-gara kanker, bahwa aku tidak boleh membiarkan kanker membunuhku sebelum kanker itu benar membunuhku......(hal. 165 )

28 Februari 2015

The Runaway Jury ( Juri Pilihan )

Judul                : The Runaway Jury  ( Juri Pilihan )
Penulis             : John Grisham
Penerjemah      : Hidayat Saleh
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama    
Jumlah hal.       :  664 hal.
ISBN                  : 9789792261851
Rating                : 4  of  5 Stars   

Sistem peradilan di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia, jika di Indonesia hakim  yang berhak memutuskan bersalah atau tidaknya seorang terdakwa, maka di AS dikenal dengan sistem Juri, para juri lah yang berhak memutuskan bersalah atau tidaknya seseorang dan hakim memutuskan jumlah hukuman yang akan dijatuhkan sesuai undang-undang yang berlaku.



Di Biloxi, Missisipi sedang berlangsung sebuah persidangan  gugatan terhadap pabrik rokok. Penggugatnya adalah Mrs. Caleste Wood,  janda  dari Jacob Wood seorang perokok berat yang meninggal karena kanker paru-paru dan diklaim akibat merokok selama 35 tahun.
Persidangan ini melibatkan pengacara-pengacara handal dari kedua belah pihak juga para saksi ahli yang dapat menguntungkan pihak yang mengajukan mereka . Sidang  dipimpin oleh Mr. Harkin seorang hakim yang berpengalaman. Paling disorot dalam persidangan ini tentulah para juri yang telah dipilih, dewan juri yang berjumlah 12 orang  ini dipilih dari orang-orang awam yang sudah diteliti latar belakang baik oleh pihak penyelenggara persidangan maupun oleh kedua belah pihak yang berseteru tentu masing-masing  menginginkan juri yang dapat menguntungkan pihaknya.
Kedua belah pihak mempunyai taktik dan strategis selain dalam persidangan juga di luar persidangan masing-masing bergerilya mencari jalan bahkan dengan cara kotor, penuh intrik pun mereka kerjakan untuk kemenangan. Ternyata selain kedua belah pihak yang bertarung ada pula pihak yang mencari keuntungan pribadi. Di sinilah jalan cerita jadi lebih menarik dan menjadikan cerita lebih hidup mengikuti strategi dan jebakan-jebakan yang harus dilalui.

12 Februari 2015

Secangkir Kopi Bully



Judul                   :  Secangkir Kopi Bully
Penulis                :  Paresma Elvigro
Tebal                   :  192 hal.
Penerbit              :  Elex Media Komputindo
ISBN                    :  9786020249988
Kategori              :  Non Fiksi
My Rating            :  3,5  of  5  Stars

...Jadi, bullying dalam makna harfiah itu berarti mnggertak dan mengganggu orang yang lebih lemah... (hal. 3 )

Peristiwa  bully atau bullying kerap menjadi berita dan pembicaraan akhir-akhir ini. Kejadiannnya bisa terjadi di mana saja  mungkin ada di sekitar kita,  mungkin  pula ada yang menimpa orang-orang  yang kita kenal...betul.. kejadian itu pun pernah menimpa beberapa orang yang cukup dekat dengan saya. .  waktu melihat buku ini, judulnya unik  dan covernya menarik,  saya langsung berminat untuk membacanya. 

 Secangkir Kopi Bully adalah pengalaman pribadi penulisnya.
Kisah dimulai dengan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan bullying dengan merujuk berbagai sumber dan teori pakar, baik dari segi ilmiah maupun dari segi agama ( Islam ), dijelaskan  mencakup : ciri - ciri pelaku, siapa yang berpotensi untuk melakukannya, siapa saja yang bisa  menjadi korban, dampak yang ditimbulkan,dll.

Bullying bisa terjadi di mana saja yang paling sering terjadi di lingkungan sekolah, di kantor atau di tempat dimana kerap terjadi hubungan senioritas/yunioritas.


( hal. 12)



Emma panggilan dari Peresma Elvigro mulai merasakan perlakuan bullying sejak kecil  di tempat tinggalnya di Parepare, Sulawesi Selatan oleh anak-anak kampung sekitar rumahnya , begitu pun dimasa sekolah bahkan dimulai dari awal ..ya sejak Taman kanak-Kanak sampai di tingkatan selanjutnya. Ternyata kenakalan yang dilakukan masa TK  menyebabkan dampak yang berbeda bagi setiap anak, ada yang bisa cepat melupakan tapi ada yang menjadi pengalaman buruk yang tak terlupakan terutama jika kejadiannya berulang-ulang.

Jika  kita membiarkan pelaku melihat gurat ketakutan kita,  maka mereka akan semakin beringas untuk melukai kita, lebih sering dan lebih dalam dari sebelumnya (hal. 10 )

Dalam bullying ini selain pelaku dan korban ada pula yang disebut Bystander atau partisipan  
Baystander adalah orang-orang yang berada disekeliling  terjadinya tindakan bullying . Bystander  tidak melakukan apa-apa  untuk melerai atau menghentikan. (hal. 10 ). 

 Biasanya bystander ini :
 - orang-orang yang anti bullying tapi tidak kuasa untuk menghentikannya, 
 - pihak yang mendukung bullying,
 -hanya sebagai observer ( penonton )  yang tidak mengetahui bagaimana bullying terjadi di depan matanya.

Perlakuan buruk dari teman terus dialaminya ketika  SD sampai SMA, penyebabnya pun beragam entah karena sebagai yunior, sebagai anak baru, sebagai anak yang pintar, atau sebagai anak yang taat peraturan yang dinilai berbeda dari anak lainnya.

 Bulllying bukan hanya terjadi karena kamu melakukan hal-hal buruk atau keji, tapi juga hal-hal baik yang kamu punya - Jodee Blanco  ( hal. 151)
 
Perlakuan buruk itu tidak hanya diterima dari temannya bahkan dari guru-guru tertentu yang seharusnya menjadi pengayom malah memperlakukannya dengan tidak bijaksana, misalnya guru acap melakukan tindakan diskriminasi, melakukan hukuman yang tidak tepat kadang cenderung  mempermalukan ,  ada juga yang mengeluarkan kata-kata yang bisa menjatuhkan mental..Pengalaman dengan guru ini salah satunya dialami ketika kalah mengikuti suatu perlombaan, seorang ibu guru malah berkomentar tidak terpuji di depannya:

 ".......makanya, Pak. coba tadi si Emma diganti saja sama Tanny kan masih bisa menolong."...(hal. 121)...hufft ..( mata saya berkaca-kaca ketika membaca ini, membayangkan seorang anak yang sedang terpuruk karena kekalahan mendapat komentar yang menjatuhkan dari gurunya sendiri.)
 Sungguh perbuatan yang jauh dari peran seorang pendidik. Tentu saja masih ada guru-guru yang baik dan memberikan perasaan aman  layaknya sebagai pengayom yang bijaksana dan bisa menguatkan hati anak muridnya.


06 Februari 2015

( MASTER POST ) NONFICTION READING CHALLENGE 2015


Reading Challenge..............inilah kali pertama saya berniat mengikuti RC, ..iya..iya...memang saya belum pernah ikutan RC  :( .  Saya tertarik untuk ikut karena ini adalah Nonfiction , saya sungkan ikut RC fiksi yang genre bacaannya ditentukan, karena memang saya tidak konsisten untuk membaca genre tertentu  terus menerus.hehe, selain itu persyaratan RC ini tidak terlalu mengikat dengan target , maklum saya tergolong orang  yang selalu merasa berdosa kalau tidak mencapai target..( .padahal pemalas ).
o iya kenalan dulu sama Evyta pemilik blog Lensa Buku yang menjadi  host RC ini. Permisi ikutan ya kalau ada salah-salah tolong dicolek aja :)

 Mengenai persiapan saya belum  menentukan jumlah buku yang akan saya baca,..eh boleh kan? Targetnya sih paling tidak  dua bulan sekali saya baca non fiksi, syukur-syukur bisa lebih.
Saya baru mempunyai persediaan 3 buku nonfiksi yang akan saya baca yaitu :
 Secangkir Kopi Bully ; Spiritual Journey,dan What the Dog Saw.

Mudah-mudahan bisa lancar.
Semangaat...










30 Desember 2014

The bear came over the mountain

J u d u l          : The bear came over the mountain
Penulis           : Alice Munro
Penerjemah    : Anton WP
Tebal               : 64 hal.
Penerbit          : bukuKatta
ISBN                : 9789791032803
My rating        : 4 of 5 Stars


Bagaimana perasaan kita apabila pasangan hidup terlibat akrab dengan orang lain tanpa perasaan bersalah bahkan di depan mata  ?

Grant dan Fiona telah menikah selama 50 tahun. mereka menghabiskan masa tuanya di rumah orangtua Fiona  di sebuah desa, sebuah rumah beasar dengan jendela mengahdap teluk yang  terasa sangat mewah bagi Grant.
Setahun belakangan Grant merasa ada perubahan pada Fiona.Awalnya dia memnemukan banyak catatan di kertas kuning kecil menempel di seluruh bagian rumah. Sebetulnya ini merupakan kebiasaan Fiona sejak lama menuliskan setiap kegiatan yang akan dilakukan, tapi belakangan Grant melihat catatan itu semakin detail. .
 (hal.8)

Ternyata Fiona mengalami gangguan pada daya ingatnya, kadang dia pergi ke luar rumah dan tidak tahu jalan pulang atau merasa baru saja menempati rumah ini padahal mereka telah menempatinya selama 12 tahun.
Walaupun merasa berat akhirnya Grant memutuskan untuk membawa Fiona ke rumah perawatan semacam panti di Meadowlake.untuk mendapat pengobatan dan perawatan.  Panti itu menerapkan aturan bahwa pasien pada tiga puluh hari pertama tidak boleh ditengok dengan tujuan agar pasien dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan di sana. Ketika waktu menjenguk  tiba Grant merasa senang akan bertemu dengan Fiona, tak lupa membelikan bunga untuk 'kencan' pertama tersebut. Grant menemukan Fiona sedang duduk menonton beberapa pria yang sedang bermain kartu, dan terlihat akrab dengan salah seorang pria yang kemudian diketahui  benama Aubrey.  Fiona menyambut Grant dan mengobrol dengannya. tapi Grant merasa Fiona memperlakukannya tidak seperti biasa tapi lebih mengnggap bahwa Grant adalah seorang tamu yang perlu dihormati, ya dia tidak mengenal Grant sebagai suaminya.
Grant adalah  lelaki yang kehidupannya penuh warna, selama menikah dia pernah berhubungan dengan wanita lain tapi rasa sayangnya kepada fiona tidak pernah luntur. Menghadapi keadaan  Fiona sekarang Grant tidak putus asa, dengan sabar tetap mengunjungi Fiona walaupun Fiona tidak menganggapnya sebagai suami, bahkan semakin akrab dengan Aubrey  Grant berusaha menemui  Marian istri Aubrey untuk membicarakan keadaan mereka.
Ketika Aubrey dibawa pulang oleh istrinya, Fiona merasa terpukul dan semangat hidupnya menurun,  Grant menemui Mirian kembali agar Audrey diizinka untuk datang ke panti barang seminggu untuk berjumpa dengan Fiona.
Grant kemudian memutuskan untuk mempertemukan kembali Fiona dengan Aubrey. Ketika Grant menemui Fiona dia mendapatkan Fiona tidak lagi di tempat tidur seperti biasa tapi sedang duduk di dekat jendela........dan sesuatu yang tidak diduga oleh Grant terjadi,,,ada perubahan pada Fiona..dia mengenal Grant sebagai.............?
Sila membaca sendiri bagaimana kelanjutan kisahnya..  

---------------------------------------------** ----------------------------------

Gaya bahasa buku ini kurang familiar bagi saya, mungkin terjemahannya yang kurang nyaman dibaca, begitupun perpindahan waktu yang sedang berjalan tidak ada batasan yang jelas, sehingga pembacanya harus berpikir ulang untuk mencerna maksudnya.
Tapi saya suka ceritanya, amat jarang kisah yang menceritakan pasangan tua, saya menyukainya.....mungkin karena saya mulai beranjak tua hehehe..

---------------------------------------**------------------------------------------

Judul cerita ini terasa aneh karena tidak ada seekor beruangpun dalam kisahnya. Munro mengambil judul ini dari sebuah lagu anak-anak yang mengisahkan seekor beruang melintasi gunung dan yang dilihatnya ketika sampai disana adalah bagian lain dari gunung tersebut.  Munro seolah ingin menciptakan suatu ironi dengan menjadikan lagu anak-anak yang ceria ini sebagai judul sebuah kisah tentang orang-orang lanjut usia.( Hal. 63 )


19 Desember 2014

The Journeys

Judul         : The Journeys
Penulis      : Adhitya Mulya, Okke Sepatumerah, Radytya Dhika, Trynity, 
                    Windy A, Valiant Budi, Wina E, Ve Handoyo, Alexander T,
                    Ferdiriva H, Gama Harjono, Farida S.
Tebal         :  254 hal. 
Penerbit     : Gagas Media
ISBN          : 9789797804817
 My rating    : 3 of 5 Stars
Perjalanan adalah pekerjaan yang menyenangkan bagi sebagian besar orang ( karena ada juga orang yang tidak suka melakukannya dengan alasan yang berbeda-beda), tentu saja saya termasuk pada kategori yang pertama.
Setiap orang memaknai berbeda tentang perjalanan , tapi yang pasti setiap pelakunya akan mendapat pengalaman baru, baik pengalaman baik ataupun buruk, dan yang paling menarik bagaimana mereka menghadapi atau beradaptasi dengan hal-hal yang baru mereka jumpai itu.

Senang sekali waktu mendapatkan buku ini karena buku ini berisi kumpulan cerita pendek tentang pengalaman perjalanan dari 12 orang traveller dengan gaya bercerita dan sudut pandang yang berbeda.

Mengejar Mimpi, Kereta Pagi, dan Tapas Andalusia dari Gama Harjono. Cerita pertama yang mengisahkan perjalanan dari Roma di Italia ke Andalusia di Spanyol, banyak nama makanan diperkenalkan di sini, ada Tapas makanan untuk ici-icip, Paela sejenis nasi campur, Churros sejenis cakwe tapi garing, sepertinya makanan yang enak untuk dicoba. Sayang nya cara bercerita kurang greget buat saya, entah kenapa saya agak bosan membacanya.
A Morning Kiss Bye from A Stranger dari Windy Ariesta menceritakan pengalamannya di Lucerne, Swiss . Swiss adalah negara kaya tapi orang-orangnya tidak suka pamer kekayaan.
Penduduk Swiss menganggap sumber kebahagiaan –selain toilet umum yang bersih-adalah bebas dari rasa iri. (hal. 49)
Valiant Budi dalam Parfum Impian , gaya berceritanya tentang Timur Tengah membuat saya tertarik dan tersenyum dengan kelucuan yang disuguhkan.
Karimun Jawa Surga Indonesia dari Alexander Thian , memberi kejutan ternyata Karimun Jawa adalah tempat yang sangat menarik , salah satu tempat yang terindah di dunia.
Amerika Amertua, Ferdina Hamzah menceritakan perjalanan ke Amerika bersama ayah mertuanya, dia tidak menyangka perjalanan dengan mertua yang awalnya dianggap akan membosankan ternyata cukup menyenangkan. Gaya berceritanya yang penuh humor membuat saya tertawa-tawa sepanjang cerita.
Melipir ke Tel Aviv cerita dari Ve Handoyo ketika melakukan perjalanan ke Israel. Sementara rombongan nya melakukan wisata ziarah di Yerusalem, dia menginginkan pengalaman yang lain, dengan caranya sendiri dia dapat berjalan-jalan di Tel Aviv. Salah satu yang membuatnya heran dan kagum ialah orang di sana terbiasa menunjukkan waktu dengan spesifik. Ketika dia menanyakan jarak ke suatu tempat, dijawab bahwa ke tempat tersebut memerlukan waktu 17 menit, atau 23 menit. Dan ternyata perkiraan itu benar adanya.
Guy temannya mengatakan bahwa itu kebiasaan mereka “Kalau kasih petunjuk waktu selalu sedetail mungkin, yah, mumgkin kebiasaan yang terbawa dari wajib militer.” (hal. 185)
Adhitya Mulya dalam Afrika seperti biasa bercerita dengan bahasa yang renyah dan kocak. Menceritakan pengalamannya menjelajah Afrika, dia pergi ke Senegal secara kebetulan karena ketika sedang berada di barat Afrika visanya hampir habis dan hanya di Senegal lah Indonesia memiliki KBRI, padahal Senegal bukanlah negara yang menarik bagi turis. Dia bersyukur dengan kebetulan itu karena ternyata  Senegal memberikan pengalaman petualangan yang mengejutkan. Adhitya juga memberikan tips untuk mengujungi Afrika , negara-negara mana saja yang menarik serta keistimewaan masing-masing negara. Selama ini banyak yang menganggap bahwa semua penduduk Afrika berkulit hitam, ternyata tidak, ada gradasi warna kulit penduduknya dari mulai negara di utara sampai ke selatan, bagaimana bisa? Sila baca sendiri, penjelasannya menarik untuk disimak.

Oh ya tentang gambar covernya dalam waktu yang lama terlihat oleh saya seperti gambar lokomotif, setelah hampir selesai membaca baru saya perhatikan oh ternyata gambarnya tumpukan koper…siwer haha.
Cerita- cerita lainnya banyak membuka mata kita tentang tempat-tempat menarik untuk dikunjungi karena keistimewaan yang dimilikinya. Sayang gambar/foto nya baik tata letak maupun penampilan terasa kurang menarik. 

Untuk marasakan bagaimana pengalaman masing-masing secara lebih mendetail dan mengetahui keistimewaan setiap tempat yang diceritakan, tidak rugi membaca buku ini.

By thinking positively in every situation, you can enjoy the travelling itself, not fussing over whom you’re travelling with ( hal. 157 )

28 November 2014

The 100-Year- Old Man who Climbed Out of The Window and Disappeard

Judul            : The 100-Year- Old Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeard
Penulis         : Jonas Jonasson
Penerjemah  : Marcalais Fransisca
Tebal            : 508 hal.
Penerbit        : Penerbit Bentang
ISBN             : 9786022910183
My Rating     : 5 of 5 Stars

Usia 100 tahun..wow.. sangat jarang  orang yang mencapai usia selama itu, dan bayangkan bagaimana keadaan fisiknya, maka akan muncul bayangan orangtua yang sudah renta, lemah dan perlu pertolongan untuk melakukan aktifitas. Jadi bagi saya buku ini mempunyai  dua daya tarik :  pertama usia tokohnya 100 tahun, dan  kedua judulnya yang sangat panjang dan memprovokasi orang untuk tertawa atau heran dan jadi penasaran untuk membacanya.


Senin, tanggal 2 Mei 2005, Allan Karlsson yang tinggal di sebuah Rumah Lansia tepat berusia 100 tahun. Saat itu  panti yang dipimpin oleh direktur Alice ( menurut Allan orangnya judes ) akan merayakan ulang tahun Allan dan fenomena langka ini akan dihadiri  oleh walikota setempat. Satu-satunya orang yang tidak ingin menghadiri pesta itu adalah ...Allan.
Satu jam sebelum perayaan, Allan memutuskan untuk kabur melalui jendela (tentu saja ini memerlukan tenaga ekstra baginya) menuju taman, berjalan tanpa tujuan yang jelas dan... mulailah petualangan kakek berusia 100 tahun ini.

Kemudian cerita ditarik mundur ke era tahun 1905 - 1929. Kita diperkenalkan dengan sosok Allan dari awal.  Allan Emmanuel Karlsson, lahir tahun 1905 di Flen, Swedia. Keluarga Allan kurang harmonis, ayahnya yang mempunyai sifat  nyentrik setelah dipecat dari tempatnya bekerja pergi ke Rusia dengan tujuan menggulingkan Tsar. Allan tumbuh dalam didikan ibunya yang pekerja keras, umur 10 tahun Allan sudah bekerja sebagai pesuruh kantor. Allan mewarisi sifat ayah yaitu agak nyentrik dan naif, diapun mewarisi  kepandaian ayahnya dalam mebuat bahan peledak, dan rajin membaca untuk menambah pengetahuan tentang bahan peledak.  Keahlian inilah yang kelak membawa Alan berpetualang ke tempat-tempat jauh , mengalami  berbagai kejadian istimewa, bertemu dan berinteraksi dengan toko-tokoh legendaris dunia.
Berawal ketika dia berhasil menyelamatkan nyawa sang Generalissimo- Jendral Franco, petualangannya kemudian  mempertemukan dengan para petinggi dunia diantaranya Presiden Truman,  Mao tse tung, Stalin, Herbert Einsten (adik Albert Einsten) yang bersahabat dengan Allan sampai akhir hayatnya. sampai akhirnya Allan menghuni Rumah Lansia.

 Dalam pelariannya Allan yang berusia 100 tahun ini sampai di stasiun, di sana dia dititipi sebuah koper oleh seseorang karena dia perlu ke WC, tapi ketika bus yang ditunggunya datang,Allan segera berangkat dengan mebawa koper tersebut. Ternyata koper tersebut adalah milik sebuah gank kriminal dan berisi uang 50 juta Krona, jumlah yang sangat banyak. Terjadilah kejar-kejaran yang melibatkan banyak orang termasuk pihak  kepolisian.
Tanpa sengaja Allan dipertemukan dengan beberapa orang yang akan menjadi teman dalam petualangan diantaranya : Julius -pencuri keci2an, Benny - penjual hot dog yang serba bisa, Jelita, Bosse, Pike, Inspektur Arronson. Ada pula dua kematian akibat "kecelakaa" yang melibatkan mereka.
 Kejadian-kejadian yang nampak seperti kebetulan tapi naif, lucu, dan di luar perkiraan terjadi sepanjang cerita. Berbagai kejadian dibahas dengan gaya cerita yang santai dan kocak,  termasuk masalah korupsi di ...Indonesia. Cerita diakhiri dengan sejumlah kejutan.

"Segala sesuatu berjalan seperti apa adanya, dan apa yang akan terjadi, pasti terjadi". 

Itulah nasihat ibunya yang jadi pegangan hidup Allan jika menghadapi masalah dalam hidupnya.

-------------------------------------------------

Jonas Jonasson berhasil membuat cerita yang unik dengan jalan cerita yang menarik.Dia berhasil membuat topik yang serba kebetulan dengan mulus sehingga tidak terasa mengada-ada, malah pembaca merasakan kelucuan akan kekonyolan ceritanya. Tanpa terasa dia berhasil menguraikan sejarah dunia dengan memasukkan Allan sebagai salah satu pelaku utamanya. Jalan cerita yang ditarik maju mundur sama sekali tidak membingungkan malah cerita flasback sama menarik dan terasa kaitannya dengan cerita yang sedang berjalan. Banyak twist yang ditampilkan sehingga saya penasaran untuk mengetahui perjalanan menuju akhir cerita. Walaupun ada beberapa bagian yang membuat bosan  membacanya tapi kemudian tertutupi dengan twist berikutnya,  bahkan bisa membuat saya membaca sampai larut. Mengejutkan ketika ada cerita tentang Indonesia, selain keindahan alamnya sehingga membuat Allan betah tinggal di Bali, juga membeberkan mental orang Indonesia yang cenderung korup ( hiiks ). Dialog-dialognya banyak yang kocak membuat tertawa sambil membayangkan kenkonyolannya.

Epilognya bisa menjadi kejutan dan akhirnya tertawa sambil meringis , terutama buat saya yang orang Indonesia .

Cerita yang absurd tapi lucu....










30 Oktober 2014

Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma



Judul              :  Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Penulis           :  Idrus
Tebal              :  155  hal.
Penerbit         :  Balai Pustaka
ISBN               :  9794072184
Rating             :  4 of  5  Stars


Walaupun membaca buku ini bukan yang pertama kali tetapi masih bisa menikmati dengan rasa yang sama, yaitu terpesona cara bercerita dan gaya bahasanya yang sekarang jarang dijumpai.
Dulu saya mengira bahwa judul buku yang tercantum di cover ini adalah  judul dari sebuah cerita utuh, tapi ternyata buku ini adalah sebuah kumpulan cerpen;  Ave Maria adalah judul cerita pertama, sedangkan  Jalan Lain ke Roma adalah judul cerita terakhir.

 Buku ini berisi kumpulan Cerita Pendek karya Idrus yang menceritakan kehidupan sekitar masa penjajahan Jepang, setelah Jepang pergi, pasca kemerdekaan dan masa Belanda berusaha untuk menjajah kembali Indonesia.Terbagi dalam tiga kelompok : Jaman Jepang memuat 2 cerpen, Corat-Coret di Bawah Tanah, terdiri dari 7 cerpen, dan Sesudah 17 Agustus 1945 berisi 3 buah cerpen.

Ave Maria merupakan cerita romantik seorang pemuda bernama Zulbahri, sedangkan Ave Maria adalah sebuah lagu yang kerap dibawakan oleh Syamsu adik Zulbahri  yang bermain biola dengan Wartini yang memainkan piano,Siapakah Wartini?, Wartini mantan kekasih Syamsu yang kini menjadi istri Zulbahri. Ketika mengetahui Wartini masih mencintai adiknya dia rela pergi demi kebahagian Wartini dan Syamsu. Zulbahri sempat hidup terlunta,  akhirnya ia  memutuskan masuk barisan jibaku.
Yang menarik cerita  kedua : Kejahatan Membalas Dendam, Idrus  seolah mempertontonkan sebuah sandiwara,pembaca  seperti tengah membaca sebuah naskah dan mendalami tiap adegan sandiwara tersebut.

Kisah-kisah selanjutnya menceritakan keadaan pada masa Jepang yang penuh kegelapan, rakyat merasa dibohongi dengan bayangan akan lebih baik bersama 'saudara tua' (Jepang ) dari pada dijajah Belanda, tapi kenyataan pahit yang didapat, kehidupan semakin susah, bukan hanya  makanan, pakaianpun sanga sulit  yah ..pakaian.. jangankan yang layak yang jelekpun teramat susah didapatkan.  Kehidupan  terasa tidak bebas karena mata-mata berada dimana-mana dan sewaktu-waktu dapat menangkap sembarangan orang yang dicurigai. Bukan hanya kelakuan para penjajah tapi juga memotret tingkah laku pribumi Indonesia setelah kemerdekaan yang mengalami gegar sosial.