02 November 2011

Vita Brevis

Judul :  Vita Brevis : Sebuah Gugatan dari Cinta
Penulis  :
Penerjemah : VAM Kaihatu
Tebal  :  154  hal.
Penerbit : Jalasutra
My Rating : 3,5 of 5 Stars



Vita brevis est, Floria  ...    Suka banget kalimat ini :).

Buku ini sebetulnya mungkin tidak seutuhnya sebagai karya  Jostein Gaarder karena dia menerjemahkan surat  panjang yang ditemukan ketika musim semi 1995 mengunjungi  sebuah pameran buku   di Buenos Aires, Argentina. Dia tertarik  ketika melihat sebuah kotak arsip merah dengan label Codex Floriae, yang ternyata berisi  surat dari seorang perempuan (dibuat pada abad ke 5)  yang bernama Floria Aemilia kepada mantan kekasihnya  yang dia panggil Aurel -  lebih dikenal dengan nama Santo Agustinus - seorang Bapak gereja yang sangat berpengaruh .  ( Awalnya Gaarder ragu akan keasliannya tapi setelah diperiksa dia yakin bahwa manuskrip itu asli )
  Surat ini berupa tanggapan untuk  buku “Pengakuan” ( The Confession ) yang dibuat oleh Santo Agustinus.  The Confession berisi pengakuan dari Agustinus bahwa dimasa lalunya dia pernah menjalin kasih dan  mempunyai anak dari seorang  perempuan yang tidak dia sebutkan namanya. Diperkirakan Floria inilah perempuan yang dimaksud.
Floria tidak hanya menggugat pandangan pribadi Santo Agustinus tetapi juga persoalan iman, makna hubungan, dll. ( Secara kebetulan aku baca buku ini setelah baca buku lain yang sama-sama mempermasalahkan cara beragama walaupun dengan konteks  dan cara penyampaian yang sangat berbeda )


Vita brevist est  Floria  ( Hidup ini singkat Floria )
Kalimat inilah yang sering diucapkan oleh Santo Agustinus kepada kekasihnya Floria.
 “Hidup ini singkat Floria, jadi kita harus mencari sesuatu yang abadi.”
Karena ingin mencapai sesuatu yang abadi ini lah  Agustinus pun meninggalkan Floria untuk Tuhan dan pengendalian diri.

Floria ingin agar suaranya pun didengar oleh gereja
Bagi Floria seharusnya Tuhan tidak kejam.


Banyak sekali kalimat-kalimat  dan ungkapan  indah yang ditulis oleh Floria.
Sangat mengagumkan Floria seorang perempuan yang hidup pada abad 5 mempunyai pikiran yang sangat pintar, melampaui masanya , dia  mampu mengutarakan  pikiran-pikirannya dengan  cerdas , penuh  makna dan  diutarakan  dengan bahasa yang  indah.
Buku ini mungkin bisa menimbulkan kontroversi atau meninggalkan sejumlah pertanyaan, bisa saja sangat menarik atau tidak sama sekali.

Aku setuju dengan Floria bahwa  :"begitu banyak kepala begitu banyak pendapat". Tapi yakinlah " Tuhan itu baik dan tidak akan menyakiti makhluk ciptaanya".



4 komentar:

  1. tetep yah si Om Gaarder pakai surat-suratan dalam bukunya.
    Kalau menurut Floria, banyak kepala banyak pendapat.
    Kalau menurut akuntan, banyak kepala tetap 4 pendapat. :D

    BalasHapus
  2. akuntan gimana tuh sistim perhitungannya ? Floria sm akuntan beda cara ngitungnya kali Vry ..:D

    BalasHapus
  3. betul. beda kepala memang beda pendapat.yang penting saling menghargai pendapat orang lain.seperti kata david j schwart dalam the magic of thinking big. manusia itu adalah produk dari pikiran di lingkungan sekitarnya.pikiran>persepsi>sikap/tindakan pencapaian.

    BalasHapus
  4. @Readers
    ya begitulah :)
    Tmakasih sdh mampir

    BalasHapus