30 Oktober 2014

Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma



Judul              :  Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Penulis           :  Idrus
Tebal              :  155  hal.
Penerbit         :  Balai Pustaka
ISBN               :  9794072184
Rating             :  4 of  5  Stars


Walaupun membaca buku ini bukan yang pertama kali tetapi masih bisa menikmati dengan rasa yang sama, yaitu terpesona cara bercerita dan gaya bahasanya yang sekarang jarang dijumpai.
Dulu saya mengira bahwa judul buku yang tercantum di cover ini adalah  judul dari sebuah cerita utuh, tapi ternyata buku ini adalah sebuah kumpulan cerpen;  Ave Maria adalah judul cerita pertama, sedangkan  Jalan Lain ke Roma adalah judul cerita terakhir.

 Buku ini berisi kumpulan Cerita Pendek karya Idrus yang menceritakan kehidupan sekitar masa penjajahan Jepang, setelah Jepang pergi, pasca kemerdekaan dan masa Belanda berusaha untuk menjajah kembali Indonesia.Terbagi dalam tiga kelompok : Jaman Jepang memuat 2 cerpen, Corat-Coret di Bawah Tanah, terdiri dari 7 cerpen, dan Sesudah 17 Agustus 1945 berisi 3 buah cerpen.

Ave Maria merupakan cerita romantik seorang pemuda bernama Zulbahri, sedangkan Ave Maria adalah sebuah lagu yang kerap dibawakan oleh Syamsu adik Zulbahri  yang bermain biola dengan Wartini yang memainkan piano,Siapakah Wartini?, Wartini mantan kekasih Syamsu yang kini menjadi istri Zulbahri. Ketika mengetahui Wartini masih mencintai adiknya dia rela pergi demi kebahagian Wartini dan Syamsu. Zulbahri sempat hidup terlunta,  akhirnya ia  memutuskan masuk barisan jibaku.
Yang menarik cerita  kedua : Kejahatan Membalas Dendam, Idrus  seolah mempertontonkan sebuah sandiwara,pembaca  seperti tengah membaca sebuah naskah dan mendalami tiap adegan sandiwara tersebut.

Kisah-kisah selanjutnya menceritakan keadaan pada masa Jepang yang penuh kegelapan, rakyat merasa dibohongi dengan bayangan akan lebih baik bersama 'saudara tua' (Jepang ) dari pada dijajah Belanda, tapi kenyataan pahit yang didapat, kehidupan semakin susah, bukan hanya  makanan, pakaianpun sanga sulit  yah ..pakaian.. jangankan yang layak yang jelekpun teramat susah didapatkan.  Kehidupan  terasa tidak bebas karena mata-mata berada dimana-mana dan sewaktu-waktu dapat menangkap sembarangan orang yang dicurigai. Bukan hanya kelakuan para penjajah tapi juga memotret tingkah laku pribumi Indonesia setelah kemerdekaan yang mengalami gegar sosial.


Kemiskinan,kelaparan dialami oleh rakyat Indonesia pada masa itu.
hal. 85
Kumuh, kotor dan penyakit merebak tak tertanggungkan.



Bagi pembaca muda tentu akan merasakan perbedaan gaya bahasa bahkan ada istilah-istilah yang asing di telinga, tapi  dapat terbayarkan oleh pengalaman menikmati karya sastra dari sastrawan yang telah melegenda, dan saya dapat menikmatinya.

 -----------------------------------

Idrus lahir di Padang, Sumatra Barat 21 September thn 1921 dan meninggal 18 Mei thn. 1979.

Idrus hidup seangkatan dengan Chairl Anwar, mereka termasuk sastrawan angkatan'45, merekalah para pembaru, Chairil Anwar dibidang puisi sedang Idrus dibidang Prosa.



6 komentar:

  1. judul-judul yang muncul di textbook pelajaran bahasa Indonesia tapi belum sempet kebaca penuh sampe udah tua kek gini >_<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang banyak tau judul dari pelajaran waktu sekolah saja, harusnya dulu diwajibkan baca ya :)

      Hapus
  2. Sayang sekali saya nemu buku ini, beli, dan sampai di rumah saat dibuka segel ternyata bukunya BAJAKAN!!! *pingsan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu beli di toko buku atau obralan di lapak?
      Rugi ya

      Hapus
  3. aku baca buku ini waktu SMP, awalnya sih karena penasaran apa hubungannya ave maria sama Roma, eh ternyata judul cerpen yang terpisah XD

    BalasHapus
  4. Sama, waktu pertama aku kira juga begitu :)

    BalasHapus