12 September 2014

Sabtu Bersama Bapak




Judul            : Sabtu Bersama Bapak
Penulis         : Adhitya Mulya
ISBN             : 9789797807214
Penerbit        : Gagas Media
Tebal             : 278  hal. 
Rating           : 4 of 5  Stars

Mungkin Satya dan Cakra tidak akan merasakan kedekatan dan bimbingan bapaknya yang telah meninggal ketika mereka masih kecil, jika bapak tidak mempunyai ide yang luar biasa.....

Gunawan Garnida bapak dari Satya dan Cakra oleh dokter divonis mengidap penyakit kanker, dia menyadari bahwa umurnya tidak akan panjang padahal kedua anaknya Satya dan Cakra masih sangat kecil, maka dia berinisiatif untuk merekam apa yang bisa dilakukan disisa hidupnya dengan memberi panduan hidup bagi anak-anak , yang akan diberikan langsung oleh dirinya sendiri, agar anak-anak tidak merasa kehilangan figur bapak. Dia memang mempunyai tujuan yang sudah direncanakan matang , bukan hanya anaknya, Itje, istrinya pun diberikan 'bekal' untuk menjalani kehidupan tanpa suami .


Sebelum kematiannya Gunawan berhasil merekam puluhan video berisi tuntunan, nasihat dan contoh bagi anak-anaknya yang dapat membimbing mereka dari kecil hingga dewasa. Rekaman diputar berurut sesuai umur mereka, dan rekaman terakhir diputar bila nanti anak-anak akan menikah. Rekaman disampaikan dengan bahasa yang santai dan menarik sehingga Satya dan Cakra selalu menunggu hari sabtu selesai Ashar yang dijadwalkan oleh ibu nya sebagai hari untuk menonton video bapak.
Itje selain ibu yang penuh kasih sayang juga pintar dalam mengelola keuangan sehingga berhasil membesarkan kedua anaknya. Beruntung bagi Satya dan Cakra walaupun ditinggal  oleh bapak saat kecil, tapi mereka tidak putus 'berhubungan' dengan bapak, mereka tumbuh dalam 'bimbingan' bapak dan kasih sayang ibu yang bijaksana dan penuh kasih.

Satya dab Cakra tumbuh dewasa dengan karakter yang berbeda, satu hal yang sama yaitu jika  menghadapi masalah mereka selalu teringat apa yang dikatakan bapak lewat rekaman. Ketika Satya menemukan kesulitan membesarkan anak sulungya dia ingat pesan sang bapak :

"Menjadi panutan bukan tugas anak sulung-kepada -adiknya. Menjadi panutan adalah tugas orangtua - untuk semua anak." ( hal. 106 )

(Mungkin daintara kita ada yang pernah mengalami dituntut/menuntut anak sulung untuk menjadi panutan adki-adik ? )

Bagaimana kehidupan Satya dan Cakra ketika mereka telah dewasa dan berumah tangga,  bisakah ibu Itje melawan penyakit kankernya ? akankah ending cerita sesuai harapan ?

-------------------------------------------
Detail dan penyampaian cerita berhasil dibuat sederhana dan santai dengan bumbu
photo from GR
kelucuan ringan dari para tokohnya terutama tentang kejombloan Cakra  :), tidak hanya humor ada juga kejadian-kejadian mengharukan yang bisa membuat pembaca meneteskan air mata. Epilog ? Biasanya saya kurang suka adanya epilog karena sering terasa dipaksakan , tapi di sini Adhitya bisa melibatkan emosi pembacanya (saya).

..

Adhitya Mulya berhasil mebuat cerita sederhana dan kisah percintaan biasa dengan kemasan yang berbeda
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar