Judul : Pulang
Penulis : Leila S. Chudori
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tebal : 464 hal.
ISBN : 9789799105158
Rating : 4 - of 5 Stars
-Pulang- keinginan itu pasti bisa dirasakan oleh setiap orag yang sedang berada jauh dari 'sarang'nya .
Rasa itu akan semakin bertambah bila pulang hanya menjadi semacam mimpi yang susah diwujudkan.
Itulah yang dirasakan oleh para eksil politik Indonesia yang sedang berada jauh dari tanah airnya.
Can death be sleep, when life is but a dream ( John Keats )
Mungkinkah mati itu tidur bila hidup itu mimpi. ( hal. 447 )
Dimas Suryo adalah tokoh dari kisah ini, kisah yang berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah.
Tahun 1965 ketika suhu politik di Indonesia sedang memanas, kala itu Dimas adalah mahasiswa yang pandai bergaul, sangat dekat dengan orang-orang yang sedang saling berseberangan, dia kost bersama Risyaf temannya, dan akrab dengan 2 pemuda aktifis golongan 'kiri' (komunis) yang jauh lebih senior yaitu Hananto dan Nugroho, dia pun akrab dengan Bang Amir aktifis dari golongan 'kanan' , tapi Dimas adalah mahasiswa bebas tidak terikat atau berafiliasi dengan salah satu pihak yang sedang berseteru.
Tapi karena tidak memilih inilah yang menjadikan hidupnya berubah drastis. Karena kedekatannya dengan Hananto dia diminta Hananto untuk mewakilinya ke pertemuan partai di Santiago Chilie, pada saat berada di Santiago meletus peristiwa 30 September 1965 di Indonesia. Sejak saat itulah Dimas bersama kawannya Risyaf, Tjai dan Nugroho menjadi eksil politik tidak bisa kembali ke tanah air dan menjadi pengelana ke berbagai negara dan akhirnya berlabuh di Paris Perancis.
Paris, Mei 1968 ketika terjadi revolusi mahasiswa , Dimas berada di sana, di sanalah Dimas bertemu dengan Vivienne Deveraux mahasiswa universitas Sorbone yang cantik.. Le Coup de foudre ( cinta pada pandangan pertama ).. berhasil membuat Dimas melupakan Sunarti mantan pacar yang telah menikah dengan Hananto. Dimas dan Vivienne menikah dan mempunyai anak yang diberi nama Lintang Utara.
Tidak mudah bagi stateless seperti Dimas dan kawan-kawan hidup di negeri orang dengan mengandalkan penghasilan dari kerja serabutan dan sumbangan orang yang bersimpati. Akhirnya karena keakhlian Dimas memasak keempat sahabat ini mendirikan sebuah restoran Indonesia yang diberi nama Restoran Tanah Air dengan mereka berempat sebagai pilarnya.
Hidup berpuluh tahun di negeri orang tidak menyurutkan kecintaan mereka pada tanah air, keinginan untuk pulang ke tanah leluhur kadang tak tertahankan, sayang mereka tidak dapat ijin untuk masuk ke Indonesia kecuali Risyaf yang entah kenapa bisa mendapat izin sesekali pulang ke Indonesia. Dimas bertekad kalaupun selama hidup tak bisa pulang ia ingin ketika mati dikuburkan di pemakaman Karet, ia rindu bau tanah ..tanah airnya..tanah kelahirannya.
Maka ketika Lintang Utara akan berkunjung ke Indonesia dalam rangka penyusunan tugas akhirnya di Universitas Sorbone; ayah dan kawan-kawannya, Ibunya, Narayana sang pacar sangat mendukung. Entah kebetulan atau takdir Lintang datang ke Indonesia Thn. 1998 saat Indonesia bergolak. Di Indonesia Lintang menyaksikan dan ikut mengalami peristiwa besar; berakhirnya pemerintahan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Suka, duka, romantis, pedih dialami Lintang di negeri leluhur nya. Pada saat yang bersamaan Dimas mengalami masa kritis kesehatannya. Bisakah Dimas pulang ke tanah air sebelum akhir waktunya tiba ?
Membaca sendiri pasti lebih menarik karena dapat menikmati gaya bercerita dan kejutan-kejutan yang disuguhkan dalam buku ini.
---------------------------------
Sudah lama saya ingin membaca buku ini, dan kebetulan buku ini dihadiahkan oleh "Santa" Jadi lah "Pulang" bacaan saya di awal tahun.
Mengapa saya tertarik ingin membaca Pulang?
- Saya selalu tertarik membaca buku yang berlatar sejarah ;
- selain itu banyak diperbincangkan pembacanya dengan rating rata-rata tinggi tapi saat bersamaan menuai polemik di media sosial karena menjadi pemenang "Khatulistiwa Literary Award'';
- covernya terlihat "macho", dalam bayangan saya sesuai dengan isi cerita tentang peristiwa heroik dan kehidupan eksil politik di luar negri yang pasti penuh tantangan dan perjuangan.
Walaupun agak lambat di awal tapi saya suka dengan cara bercerita Leila:
-Gaya bahasa dan pilihan kata nya bagus walaupun diksi nya tidak secantik buku Amba karya Laksmi Pamuntjak, tapi lebih ringan dan renyah untuk dibaca. Saya bisa ikut merasakan ketegangan dan kelucuan saat hari pertama Restoran Tanah Air dibuka, merasakan kebahagiaan dengan banyaknya pengunjung bahkan merasakan keharuan luarbiasa bersama Dimas ketika dia pergi ke pojok dapur untuk menyembunyikan matanya yang basah (hal. 119). kata-kata ''puitis' muncul ketika Dimas mengumpamakan memasak sama dengan menciptakan puisi (hal. 114)
-Cara bercerita dengan memakai penutur yang berganti-ganti pun tidak membingungkan, hanya mungkin editor harus lebih teliti lagi karena ada beberapa yang agak terasa janggal .
-Alur cerita dengan waktu ditarik dari belakang ke depan terus berganti sebetulnya tidak masalah sayang penempatan tahun yang berlompatan tidak berurut membuat saya sebagai pembaca harus membolak balik buku agar bisa utuh menggambarkan peristiwa, kurang efisien rasanya.
-Entah kenapa jalan cerita dengan POV Dimas dan perjuangannya di luar negri lebih menarik bagi saya dari pada kisah Lintang di Indonesia karena terasa lebih banyak 'bumbu' yang ditampilkan jadi tidak fokus rasanya. Kenapa pula Lintang begitu mudah jatuh cinta pada seorang pemuda Indonesia padahal sudah bertahun-tahun dia berpacaran dengan Narayana, alasannya sih sama dengan pertemua Vvienne dengan Dimas yaitu... Le coup de Foudre.
Sayang Leila kurang detail dalam menggambarkan tempat atau kota -kota yang disinggahi tokohnya padahal itu salah satu hal yang bisa membuat nilai lebih buat saya.
Tapi saya setuju yang dikatakan Lintang tentang Indonesia :"...anak-anak mudanya tak banyak yang mempelajari atau tertarik pada sejarah.' -jleb-.. mmm ..memang begitu rasanya.( Mungkin saatnya pelajaran sejarah di sekolah dirubah cara penyampaiannya ya..)
Dimas memang tokoh yang eksentrik seorang koki handal yang kental sifat kesenimanannya, dia menginginkan dipemakaman kelak selain doa-doa yang dipanjatkan juga minta Risyaf membawakan lagu Stairways to heaven atau Take me home...........Maka ketika saat itu tiba mengalunlah sebuah lagu John Denver dari harmonika Risyaf dengan tempo perlahan dan mengiris senja yang merah
............... country roads take me home
to the place I belove..................
------------------------------------- ************** ---------------------------
Sekarang saatnya menebak siapakah Santa yang telah mengirimkan buku ini ??
Setelah ada pemberitahuan siapa si X yang menjadi target, saya mulai menelusuri dan mempersiapkan segala sesuatu untuk dikirimkan, saya beranggapan bahwa Santa saya pun melakukan hal yang sama untuk saya.
Kemudian ada periode 'penasaran' menunggu kiriman Santa :D
Akhirnya sampai juga kiriman dari Santa dan inilah riddlenya ( foto hadiah ditampilkan di postingan sebelumnya) .
Tentu saya senang mendapat kiriman yang suda ditunggu , sebelum dibuka sekilas saya lihat resinya yang entah kenapa pemampilannya kusam dan tulisan tidak jelas tapi masih terbaca asal pengirim Medan.
wah itu bisa jadi modal buat saya untuk menebak Santa. Ketika dibuka ternyata isinya : Buku Pulang ( ini memang buku yang saya inginkan), dan masih ada bonus 1 pak pembatas buku, 1 gantungan kunci dan satu kertas berisi riddle yang harus saya tebak.
Ketika melihat kirimannya saya langsung menebak Santa saya pastilah perempuan karena : kertas yang dipakai warna pink dengan gambar yang unyu, tulisannya kecil" (mungkin juga ditulisin orang lain sih), pembatas buku pun terkesan feminin dan gantungan kunci yang sangat imut.
Modal saya tentang Santa sudah dua : Medan dan Perempuan.
Saya terjebak ketika saya mengira nomor yang ada di riddle petunjuk dari halaman buku ternyata tidak cocok tuh. Waktu saya mau membereskan resi tiba-tiba saya melihat ..nomor telepon yang tulisannya samar, tapi benar engga ya soalnya sayapun ketika mengirimkan paket untuk X tidak memakai nomor saya (pengakuan! ) , jadi saya tunda menngecek nomor telepon karena ingin memecahkan riddle nya dulu.
Ketika ada teman yang menampilkan riddle nya ke forum WA Bajay dan santa nya dari Medan juga, saya langsung dapat menduga siapa santa nya , wah jadi berkurang satu orang terduga dari Medan.
Kemudian ketika riddle ini saya lemparkan juga ke forum ..aha tiba-tiba ada yang nyeletuk " ini sih langsung ketahuan nama blognya"..(oh berarti saya kurang blog walking nih), lalu ada juga yang menimpali " itu nomor merujuk ke diri sendiri"... waaah itu sudah cukup clue buat saya.. dan memang di bajay sering saling melempar clue tapi keputusan terakhir ada pada yang bersangkutan... #.hidup jaboer..! :D
Langsung periksa list anggota BBI Medan dan - mencari nama blog..wah..memang ada, angka..eh cocok dengan nomor anggota, kemudian cek nomor telpon....horee cocok juga ,berarti bukan telpon palsu :D
Jadi saya memutuskan (mudah-mudahan tidak salah ) inilah Santa nya :
Cut Lilis Rusnata ( Cut Lilizrusnata )
http://bacabuk.blogspot.com/
No. Anggota : 1305138
Thank you so much Santaa... :D
# love #hug
hehehe aku inget riddle ini. bajay jabo emang top XD
BalasHapusYa betuul :D
Hapusyang nyeletuk di bajay jabo itu mba dewi bukan bunda?
BalasHapussalah satunya iya :)
HapusEssyy.....kenapa aku lagi? X)
BalasHapusRasanya sih bukan aku yg nyeletuk walaupun ingat riddle ini
iya ah Dewi sm detektif yang satunya lagi :D
Hapuswah, kalau nama blognya aku nggak ngeh. tapi nomornya aku langsung kepikiran no anggota BBI :)
BalasHapusiya ternyata bener nomor anggota BBI
Hapuswahah pulang adalah buku ketiga dari BW sejauh ini. *ubrek timbunan *mau baca jugaa
BalasHapusAyoo baca. ..
HapusEh BW apaan ya #kudet :)
bajai jabo, tempat konsultasi riddle Santa
BalasHapusIya seru hehe
Hapusbwakaka, buka jasa konsultansi riddle aja nih anak2 jabo xD
BalasHapusiya ada beberapa yang berbakat jd detektif :)
Hapussemoga bener ya, mbak santanya :D
BalasHapusaku suka banget Pulang :D
iya walaupun banyak kekurangan tp masih bisa dinikmati :)
Hapushihi.. ketebak ya :) *senang bunda suka bukunya #hug
BalasHapusTerimakasih Cut Lilis (blm tahu panggilannya apa ) :D
HapusRasanya sih bukan aku yg nyeletuk walaupun ingat riddle ini
BalasHapusemm..bukan ya hehe
Hapuswahahaha.. ternyata X-ku yang jadi santa ceu Nanny ^_^
BalasHapushaha siapa tau nanti Peni jadi santaku :D
HapusSelamat ya buat kado SS-nya. Aku penasaran sama buku ini. Belum sempat baca. :D
BalasHapusTks, ayo baca :)
Hapus